Washington (ANTARA News/AFP) - Kontraksi ekonomi AS menipis menjadi 1,0 persen pada kuartal kedua, ungkap pemerintah Jumat, yang memberikan fakta lebih lanjut bahwa resesi yang brutal hampir berakhir.

Laporan Departemen Perdagangan AS itu lebih kuat daripada perkiraan para peramal swasta yang rata-rata memproyeksikan kecepatan kontraksi tahunan 1,5 persen untuk kuartal April-Juni.

Laporan menunjukkan sebuah pengurangan kemerosotan ekonomi dan meminjamkan kepercayaan kepada prediksi bahwa perekonomian terbesar dunia itu mendekati kebangkitan dari sebuah resesi yang dimulai pada bulan Desember 2007 setelah gelembung perumahan meledak.

"Kontraksi yang kecil dalam ekonomi pada kuartal kedua adalah indikasi lain bahwa resesi akan segera berakhir," kata Augustine Faucher, ekonom dari Moody`s Economy.com.

"Kami melihat tanda-tanda stabilisasi di banyak bidang ekonomi, jadi pasti kondisi terburuk di belakang kami," kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James & Associates.

"Kami mendekati sebuah posisi bawah dalam ekonomi keseluruhan namun pemulihannya menjadi lemah dengan berlanjutnya masalah-masalah di pasar tenaga kerja."

Revisi terakhir lembaga menunjukkan penurunan 6,4 persen pada kuartal pertama, lebih buruk dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang turun 5,5 persen.

Pada kuartal keempat 2008, penurunan direvisi menjadi 5,4 persen, menggantikan 6,3 persen.

Laporan menunjukkan nilai PDB tahunan pada kuartal kedua pada 14,149 triliun dolar AS.

Banyak dari segmen ekonomi masih sangat lemah.

Investasi swasta turun 20,4 persen, tetapi itu lebih baik dari penurunan 50 persen pada kuartal pertama.

Belanja konsumen, penggerak utama dari kegiatan ekonomi, turun 1,2 persen setelah naik dari 0,6 persen pada kuartal pertama.

Laporan juga menandai empat kuartal berturut-turut kontraksi ekonomi untuk pertama kalinya sejak pencatatan ini dimulai pada 1947.

Namun kontribusi positif datang dari peningkatan produksi dan perdagangan.

Penjualan riil akhir produk domestik menunjukkan penurunan 0,2 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan penurunan 4,1 persen pada kuartal pertama.

Laporan menunjukkan sebuah perputaran yang digerakkan sebagian besar oleh belanja pemerintah dan ekspor.

Pengeluaran pemerintah federal dan investasi meningkat 10,9 persen pada kuartal kedua, kontras dengan penurunan dari 4,3 persen pada kuartal pertama. Itu termasuk belanja pertahanan yang naik 13,1 persen.

Perdagangan memberikan kontribusi positif terhadap PDB walaupun ekspor mengalami penurunan sehubungan dengan melemahnya ekonomi global.

Ekspor barang dan jasa menurun 7,0 persen pada kuartal kedua sedangkan impor turun 15,1 persen. Karena itu berarti lebih banyak produksi dibawa pulang, ini merupakan faktor positif bagi PDB.

Laporan PDB akan direvisi bulan depan dan kembali direvisi pada bulan September dengan angka yang lebih akurat tentang perdagangan, yang tidak tersedia pada laporan PDB saat ini.

Banyak ekonom swasta dan pemerintah memperkirakan kembali ke pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini, meskipun beberapa memperingkan bahwa meningkatnya angka pengangguran dapat mengurangi setiap pemulihan.

Tingkat pengangguran mencapai posisi tertinggi 26 tahun 9,5 persen pada Juni di tengah banyaknya pengurangan pegawai oleh para pemberi kerja.

Beberapa memperkirakan tingkat pengangguran meningkat hingga 10 persen atau tertinggi.

Federal Reserve AS bulan ini menaikkan prospeknya untuk output ekonomi tahun 2009 dan 2010, memproyeksikan sebuah rebound dalam paruh kedua 2009 yang akan meninggalkan kontraksi untuk tahun ini antara 1,0 dan 1,5 persen.

Untuk tahun 2010, prospek baru dari Fed memproyeksikan pertumbuhan di kisaran 2,1 hingga 3,3 persen, sedikit lebih baik dari ramalan-nya pada bulan April.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009