"Sebelumnya kita mendapat konfirmasi dari pihak PT Medco E&P, bahwa yang akan datang ke Musi Rawas adalah pimpinan PT Medco Arifin Panigoro bersama mantan menteri/Ka. Bulog masa pemerintahan orde baru Bustanil Arifin, terakhir kami dapat kabar Menteri Pertanian Anton Apriyantono juga akan datang," kata Kabag Protokol Pemkab Musi Rawas, Ari Narsa, Jumat.
Dikatakannya, kedatangan Arifin Panigoro dan Bustanul Arifin ke daerah itu memenuhi undangan Bupati Musi Rawas H Ridwan Mukti dan juga akan melakukan panen raya padi organik di lahan seluas 15 hektare tepatnya di Desa SP-V Desa Suka Makmur, Kecamatan BTS Ulu yang selama ini menjadi binaan PT Medco.
Selain melakukan panen perdana, rencananya Arifin Panigoro juga akan memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar lokasi pertambang PT Medco di Kecamatan BTS Ulu, berupa ruang kelas belajar (RKB), dan tiga unit rumah untuk Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan Muara Lakitan.
"Desa Suka Makmur menjadi lahan binaan PT Medco, dan desa merupakan satu-satunya desa yang berhasil mereka bina dibidang pertanian dengan menggunakan pupuk organik. Lahan seluas 15 hektare tersebut dikelola oleh warga dengan pembiayaan dan bibit dari perusahaan," jelasnya.
Desa tersebut saat ini menjadi pusat perhatian sejumlah peneliti bidang pertanian, karena daerah itu bibit unggul padi organik merek Sri yang sebelumnya uji coba Jawa hanya dapat tumbuh dan berbuah dalam waktu 110 hari, sedangkan di Kabupaten Musi Rawas bisa tumbuh subur dan masa panen selama 90 hari.
Keberhasilan dalam pengembangan padi organik tersebut, kata dia telah menarik perhatian sejumlah peneliti bidang pertanian, karena tanaman ini dikembangkan di Jawa baru bisa dipanen selama 110 hari, sedangkan di Desa Bumi Makmur cuma 90 hari sudah bisa panen.
Mungkin hal ini yang menjadi daya tarik kedatangan pimpinan PT Medco, Arifin Panigoro bersama menteri pertanian dan mantan menteri bulog.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk-produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia, NPK yang antara lain terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita, dan sudah dilakukan sejak 1967 (masa awal orde baru) , dengan produk hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1984 pada saat Indonesia mencapai swasembada beras dan kondisi ini stabil sampai dengan tahun 1990-an.
Petani kita selanjutnya secara turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau yang ada disekitar kita, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK saja ditambah dengan pengendali hama kimia yang sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin tidak subur, semakin keras dan hasilnya dari tahun ketahun terus menurun.
Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.
System of Rice Intensification (SRI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah (SBY) sejak tahun 2005 adalah cara bertani yang ramah lingkungan, kembali kealam, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas, serta harga produk juga jauh lebih baik. Tetapi sampai kini masih juga belum mendapat respon positif dari para petani kita, karena pada umumnya petani kita beranggapan dan beralasan bahwa walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam proses budidayanya.
Selain itu petani kita sudah terbiasa dan terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dan serba instan dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga umumnya sangat berat menerima metoda SRI ini. Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan metode tersebut.
Kami tawarkan solusi yang lebih praktis dan sangat mungkin dapat diterima oleh masyarakat petani kita, yaitu:
BERTANI DENGAN POLA GABUNGAN SISTEM SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK AJAIB LENGKAP AVRON / SO” EFFECTIVE MICROORGANISME 16 PLUS ( EM16 ).
Cara gabungan ini hasilnya tetap PADI ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki pada pola SRI, tetapi cara pengolahan tanah sawahnya lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 60% — 200% dibanding pola tanam sekarang.
PUPUK ORGANIK AJAIB LENGKAP AVRON /SO merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah, ditambah kandungan asam amino tinggi yang penggunaannya sangat mudah, sedangkan EM16 merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali, dan yang paling penting adalah relative lebih murah.
Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.
AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?
CATATAN: Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu menjadi agen sosial penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
Semoga Indonesia sehat canangan Kementerian Kesehatan dapat segera tercapai.
Terimakasih,
Omyosa -- Jakarta Selatan
02137878827; 081310104072