"Beliau (Wapres) sangat respek dan mengapresiasi. Beliau akan hadir pada tanggal 11 Agustus 2009, sekaligus memberikan arahan kepada peserta yang hadir di acara Simposium. Setelah ini kami akan mempersiapkan kegiatan yang terkait dengan acara tersebut," kata Rektor Universitas Tadulaku, Sahabudin Mustafa, usai bertemu Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.
Menurut Sahabudin, simposium "Refleksi Sepuluh Tahun Konflik Poso" bertujuan sebagai acuan bagi daerah yang mengalami konflik di kemudian hari.
Sahabudin mengatakan, simposium melibatkan sejumlah pembicara dari Kedubes AS, LSM, dan pemerhati konflik tersebut. Selain itu juga akan diikuti kepala daerah yang wilayahnya dilanda konflik beberapa tahun lalu.
Menurut Sahabudin, hasil simposium tersebut diharapkan bisa menjadi acuan bagi para pemimpin di daerah lain dalam menghadapi konflik, baik konflik horizontal maupun konflik vertikal.
"Pasalnya, konflik yang terjadi selama ini telah mampu memporak-porandakan perekonomian masyarakat," katanya menjelaskan.
Sahabudin mengungkapkan, masyarakat Sulawesi Tengah sangat menghargai sumbangsih Kalla dalam perdamaian di Tanah Air.
"Kami melihat beliau sebagai pahlawan yang menyumbang pikiran. Tidak menutup kemungkinan di sana ada tambahan acara. Kecintaan teman-teman terhadap Wapres di Indonesia Timur sungguh luar biasa," kata Sahabudin. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
