New York (ANTARA News/AFP) - ExxonMobil, Kamis, mengungkapkan laba kuartal keduanya merosot 66 persen dari tahun lalu menjadi 3,95 miliar dolar AS, mencerminkan jatuhnya harga energi dari rekor tertinggi tahun lalu.
Penghasilan bersihnya juga terpengaruh biaya khusus terkait pembayaran penanggulangan kerusakan akibat tumpahan minyak Exxon Valdez pada 1989 yang mencemarii pantai Alaska.
Mengecualikan faktor khusus tersebut, maka keuntungannya sebesar 81 sen saham, di bawah prakiraan analis 1,02 dolar AS per saham.
Pendapatan juga turun tajam 46 persen dari tahun lalu menjadi 74,45 miliar dolar AS, namun lebih baik dari prakiraan Wall Street 71,29 miliar AS.
"Kondisi ekonomi global terus mempengaruhi industri energi, baik dalam volatilitas harga komoditas maupun penurunan permintaan untuk produk-produk," kata pimpinan Exxon Rex Tillerson.
"Meskipun ada tantangan ini, ExxonMobil mencapai hasil yang solid. Kami melanjutkan program investasi modal di mendekati rekor sementara tingkat pengembalian lebih dari 16 miliar dolar AS kepada pemegang saham selama parauh pertama tahun ini."
ExxonMobil yang merupakan perusahaan energi terbesar Amerika Serikat dan salah satu perusahaan terbesar dunia telah mencatat keuntungan pada 2008 di tengah melonjaknya harga minyak mentah.
Namun kinerja terakhirnya serupa dengan raksasa minyak lainnya, BP yang berbasis di Inggris dan juga menderita penurunan pendapatan 53 persen dan Royal Dutch Shell yang menyusut 67 persen.
ConocoPhillips yang berbasis di AS, melihat laba kuartalannya merosot menjadi 1,3 miliar dolar AS dari 5,44 miliar dolar AS setahun sebelumnya.
Faktor utama dalam penuruan itu adalah harga minyak mentah yang melonjak ke rekor tertinggi 147 dolar AS per barel setahun lalu, tetapi sejak itu turun tajam.
Harga minyak mentah berbalik naik (rebound) dari terendah tahun ini dan telah berada di kisaran sekitar 60 hingga 70 dolar AS per barel dalam beberapa minggu terakhir.
ExxonMobil mengatakan, setara produksi minyak telah turun 3,0 persen dari tahun lalu.
Pada sisi hulu atau eksplorasi, perusahaan yang berpusat di Texas ini, menghasilkan laba triwulanan 3,81 miliar dolar AS, turun 60 persen dari tahun sebelumnya.
Di hilir, atau sisi penyulingan dan pemasaran, perusahaan menghasilkan laba 512 juta dolar AS, yang turun 67 persen dari tahun sebelumnya.
Dalam industri kimia, keuntungan operasinya turun hampir setengah juta dolar AS menjadi 687 juta dolar AS.
ExxonMobil menyisihkan 290 juta dolar AS untuk sebuah hukuman kerusakan terkait dengan minyak tumpah Valdez bersama dengan 140 juta dolar AS dalam bentuk bunga. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009