Banyumas (ANTARA News) - Seorang warga Dusun Tipar RT 01 RW 04, Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Fauzan Fikri, menghilang sejak penangkapan Yusron Mahmudi alias Abu Dujana pada 9 Juni 2007 silam.
"Kami kehilangan kontak dengan Fauzan sejak penangkapan Yusron, tetapi kami juga tidak pernah berusaha mencari tahu keberadaan adik kami itu," kata kakak ipar Fauzan, Bella Mao Bollang di Dusun Tipar, Kamis.
Menurut dia, keluarga meyakini bahwa peristiwa yang dialami Fauzan merupakan takdir dari Allah.
Selain itu, dia juga meyakini adik iparnya tidak terlibat dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, pada 17 Juli 2009.
"Keluarga tetap meyakini Fauzan tidak terlibat jaringan teroris manapun," katanya.
Sejak penangkapan Abu Dujana, keluarga Fauzan menjadi trauma, bahkan hingga saat ini Nurhayati (istri Fauzan, red.) masih menutup diri.
"Siapa yang tahan ketika keluarganya atau suaminya diberitakan terlibat teroris, karena itu keluarga kita bersikap sangat hati-hati," kata Bella.
Meski Fauzan belum ditemukan, menurut dia, keadaan keluarga iparnya sudah berangsur normal.
Dia membantah jika rumahnya pernah didatangi kembali oleh Densus 88. Menurut dia, Densus 88 tidak pernah datang ke rumahnya sejak peristiwa dua tahun lalu tersebut.
Fauzan Fikri dikenal baik oleh masyarakat Dusun Tipar karena sering mengajar pengajian bagi anak-anak di masjid dekat rumahnya (Masjid Baitul Muslimin, red).
Selain itu, sahabat karib Abu Dujana ini juga berjualan kue dan kacamata.
Namun sehari setelah penangkapan Abu Dujana di rumahnya Desa Kebarongan RT 03 RW 03, Kecamatan Kemranjen, pada 9 Juni 2007, Fauzan Fikri menghilang. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009