Asisten Manajer Persebaya, Cholid Goromah, yang dihubungi wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan lolosnya Persebaya ke ajang Liga Super menjadi alasan utama pemain untuk meminta kenaikan nilai kontrak.
"Kami bisa memahami keinginan pemain, tetapi semua itu sedang dinegosiasikan," kata Cholid tanpa menyebut kenaikan kontrak yang diminta pemain.
Sejumlah pemain yang dikonfirmasi mengakui perihal kenaikan nilai kontrak tersebut. Namun, mereka tidak bersedia mengungkapkan angkanya.
"Yang penting bisa naik dibandingkan dengan kontrak musim lalu. Kan sekarang Persebaya sudah berlaga di Liga Super," kata pemain gelandang, M. Taufiq.
Para pemain lama itu telah disodori draf kontrak oleh manajemen Persebaya untuk dipelajari. Namun, negosiasi yang alot soal nilai kontrak ini mengakibatkan pemain belum bersedia menandatangani kontrak tersebut.
Cholid Goromah berharap negosiasi kontrak dengan pemain bisa tuntas pada pekan ini sehingga pihaknya dapat segera menyelesaikan kontrak pemain baru.
Terkait pendanaan, Cholid mengungkapkan pengurus Persebaya telah mengajukan bantuan dana dari APBD Kota Surabaya, melalui KONI setempat dengan nilai sekitar Rp10,7 miliar. Anggaran itu diajukan lewat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2009 yang akan diputuskan sekitar Agustus mendatang.
"Kami menjamin dana APBD itu akan dipergunakan untuk membiayai tim, dan kami siap dipanggil DPRD untuk mempertanggungjawabkan uang rakyat itu," katanya menegaskan.
Apabila pengajuan dana APBD itu mendapat persetujuan DPRD, kesulitan anggaran yang dialami Persebaya untuk mengikuti Liga Super sedikit teratasi, minimal untuk menyelesaikan kontrak pelatih dan pemain.
Pada musim kompetisi ini, Persebaya membutuhkan anggaran sekitar Rp15 miliar hingga Rp20 miliar. Sebagian dana akan diupayakan dari sponsor, donatur, penjualan tiket penonton, dan lainnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009