Tanah Datar (ANTARA News) - Ibu Wakil Presiden, Hj Mufidah Jusuf Kalla mengungkapkan salah satu maksud kunjungannya ke kampung halaman di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) untuk mengobat hati.
Ungkapan itu disampaikan Mufidah dalam pantun berbahasa Minang saat mengunjungi Istana Kerajaan Pagaruyung, "Si Linduang Bulan" di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), Selasa.
Dalam kunjungan itu ibu Wapres bersilaturahmi dengan 800 orang ninik mamak (pemangku adat Minangkabau), pewaris Kerajaan Pagaruyung dan pengurus serta anggota Organisasi "Bundo Kanduang" (tokoh wanita adat Minangkabau).
Hj Mufidah JK merupakan putri Minangkabau asal Nagari Lintau, Tanah Datar.
Ibu Wapres memulai pidatonya dengan dua pantun berbahasa Minang yang intinya, ke datangnya ke Tanah Datar untuk mengobat hati.
"Bukanlah batang sumbarang batang, batang nan dari batang hari. Bukanlah datang sumbarang datang, sangajo bana untuak maubek hati," bunyi pantun Mufidah dalam bahasa Minang yang pasif.
(Bukan batang sembarang batang, batang berasal dari batang hari. Bukan datang sembarang datang, sengaja datang untuk mengobat hari).
Pada pantun kedua, Ibu Wapres mengatakan, "Istano manamo Si linduang bulan, rancak lataknyo ditapi labuh. Ambo datang dek rasa caiknan, raso nan sajuak dalam tubuah".
(Istana bernama Si Lindung Bulan, strategis letaknya di pinggir jalan. Saya datang karena rasa rindu, terasa sejuk di dalam tubuh).
Dalam pidatonya dalam bahasa Minang, Mufidah mengatakan, para bundo kanduang dan pemuka adat Minang perlu menyadari bahwa masyarakat akan mengikuti dan mematuhi apa yang dikatakan atau dianjurkan orang-orang yang menjadi penuntunnya (tokoh adat, red).
Karena itu, setiap perkataan agar bisa dijadikan contoh dan teladan bagi masyarakat, katanya.
Kepada para tokoh masyarakat dan jajaran aparatur pemerintah daerah, Ibu Wapres mengharapkan agar dalam setiap pemikiran, sikap dan tingkah laku sehari-hari senantiasa menjaga dan mengendalikan diri secara benar, terukur dan penuh kearifan.
"Seluruh masyarakat Minang beserta aparat pemerintah hendaknya menyatukan tekad dan semangat untuk terus membangun daerah ini yang kini semakin maju dan sejahtera," tambahnya.
Mufidah juga mengimbau para bundo kanduang dan pemuka adat Minang bersama masyarakat agar bersatu agar Sumbar cepat maju dan berkembangan seperti daerah lain di Indonesia.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009