Makassar (ANTARA News) - Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Makassar (UNM) terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat luka dua tusukan dipunggungnya, Kamis (30/7) sore.
Asrullah Anwar (19), dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Islam Faisal akibat dua luka tusukan oleh mahasiswa yang diduga berasal dari Fakultas Teknik UNM Parangtambung Makassar.
"Saya tidak kenal siapa yang menikam saya, tapi masih mengingat wajah dan dia berrambut gondrong, " ujar mahasiswa asal Kabupaten Barru ini.
Tidak hanya Asrul, Syaifullah (20) yang saat itu bersamanya juga mengalami luka serius akibat dikeroyok oleh sekitar 13 orang.
Mahasiswa angkatan 2007 ini ditusuk benda tajam di depan aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UNM, saat dirinya dan Syaiful telah kembali mengambil pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di PKM UNM
Menurut Asrul, saat itu dia dan Syaiful sudah berada di depan motornya, yang bermaksud untuk pulang ke kosannya di Pondok Bhinneka, yang berada jalan Rappocini Makassar.
Namun tiba-tiba datang dua orang mahasiswa yang diduga mahasiswa Teknik mencegat dan menegaskan jika dirinya berasal dari FIK.
Asrul dan Syaiful pun kena pukulan setelah mengiyakan pertanyaan dua mahasiswa tersebut. Tidak lama datang sekitar 12 orang mengeroyok dan menikam Asrul dari belakang sebanyak empat kali, namun hanya dua tusakan yang mengenai punggungnya.
Penikaman ini, kata Dia, dipastikan memiliki kaitan dengan peristiwa tawuran antara mahasiswa Fakultas Teknik dan mahasiswa Fakultas Sastra dan Bahasa UNM Kamis (30/7) siang.
Hingga dini hari, korban masih terbaring di UGD RS Islam Faisal dan sejumlah rekan dan keluarga korban terlihat membesuk.
Sementara jajaran Polisi resor kota (Polresta) Makassar Timur berhasil menciduk puluhan mahasiswa UNM yang diduga pelaku penikaman tersebut setelah menyisir area Fakultas Teknik UNM. Kamis sekitar pukul 19.00 Wita malam
Kini pihak kepolisian menunggu kepulihan korban untuk mengidentifikasi para mahasiswa yang saat ini mendekam di tahanan Mapolresta Makassar Timur.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009