Madiun (ANTARA News) - Tuti Susanti, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Jatisari RT 11/RW 03, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang bekerja di Hong Kong, dilaporkan tewas akibat tenggelam saat berlibur bersama majikannya di Italia pada 21 Juli 2009.
Informasi itu disampaikan Kepala Bidang Penempatan, Latihan, dan Produktivitas Tenaga Kerja (PLPTK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madiun, Suhartanto, kepada wartawan di Madiun, Kamis.
Ia menjelaskan berdasarkan hasil pencarian dan penelusuran instansi terkait, Tuti Susanti bekerja sebagai tenaga pembantu rumah tangga di Hongkong sejak empat tahun silam.
"Dia telah bekerja di Hongkong sejak Maret 2005, melalui PT Bama Mapan Bahagia (Perusahaan Jasa Pengerah Tenaga Kerja Indonesia/PJTKI). Namun kami belum mengetahui PJTKI yang memberangkatkannya tersebut berkantor dimana," katanya.
Menurut informasi, Tuti Susanti pernah pulang kampung pada April 2009 dalam rangka cuti liburan dan kemudian kembali bekerja sebagai TKI di Hongkong dengan agen tenaga kerja yang lain.
"Mungkin selama empat tahun bekerja di Hongkong, membuat yang bersangkutan kenal dengan agen jasa penempatan tenaga kerja di sana. Kami masih melacak agen tenaga kerja tersebut dan bekerja sama dengan pihak terkait. Kami juga belum tahu, apakah almarhumah bekerja pada majikan yang sama," katanya.
Disnakertrans Madiun juga belum bisa memastikan, apakah jenazah Tuti Susanti akan langsung diterbangkan dari Italia ke Indonesia, atau harus dibawa ke Hongkong dulu, guna pengurusan administrasi dan asuransi.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Departemen Tenaga Kerja dan pihak-pihak terkait di luar negeri untuk mengetahui keberadaan almarhumah," tambahnya.
Suhartanto menambahkan, keluarga Tuti Susanti telah menerima kabar kematian tersebut dan Disnakertrans Madiun telah memberikan pendampingan dan bantuan uang santunan sebesar Rp1 juta.
"Kami juga akan memantau pemberian hak-hak dan asuransi dari agen PJTKI untuk almarhumah. Tapi kami masih perlu memastikan agen tenaga kerja tersebut," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Madiun, Mujiono mengatakan, sejak menerima kabar kematian Tuti Susanti, pihak keluarga berharap jenazahnya bisa segera dikirim pulang, termasuk segala hak-haknya.
"Kalau memang Tuti benar-benar telah meninggal, pihak keluarga berharap jenazahnya bisa segera dibawa pulang. Namun, hingga kini keluarga masih belum percaya, kalau Tuti telah meninggal akibat tenggelam saat berlibur di Italia," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009