Manado (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu), Hasan Wirajuda, optimistis negara-negara di Asean mampu menciptakan pasar tunggal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Ada sebanyak 500 juta penduduk di Asean bisa menikmati tingkat perekonomian secara baik, jika pasar tunggal diberlakukan," kata Menlu, di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) 21 Dubes Indonesia untuk Asean dan negara-negara mitra, di Manado, Kamis.
Tingkat pertumbuhan akan dilihat dengan arus perdagangan di 10 negara Asean berjalan baik, terjadi lalu lintas barang secara terkontrol.
Asean sementara membahas tarif dan non tarif setiap arus barang yang masuk ke setiap negara di Asean, yang diprediksikan hanya nol hingga lima persen.
"Kerjasama ekonomi antar negara Asean akan menjadi lebih muda, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi," kata Menlu yang didampingi Dirjen Kerjasama Asean, Djauhari Oratmangun.
Upaya lain dilakukan negara-negara Asean, yakni membuka Free Trade Area, atau diibaratkan menjadi jalan tol bagi negara-negara Asean guna memudahkan hubungan kerjasama.
"Negara-negara Asean juga terus membuka peluang kerjasama dengan negara-negara mitra, seperti AS, Australia, Jerman, Cina, Jepang dan sebagainya, untuk mempromosikan potensi dan sumber daya alam," katanya.
Sebelumnya, Menlu Wirajuda yang didampingi Gubernur Sulut, SH Sarundajang, membuka Rakor Kepala Perwakilan Indonesia di negara-negara Asean dan mitra wicara, dengan tema "Menuju Perwujudan Komunitas Asean 2015".
Kepala perwakilan atau Dubes dinilai sebagai ujung tombak diplomasi Indonesia perlu mendapatkan informasi terkini mengenai arsitektur di kawasan Asia Pasifik, yang berpengaruh pada integrasi Asean, antara lain penyelenggaraan "Trilateral Summit" dengan Cina, Jepang dan Korsel.
Kemudian gagasan pembentukan "Asia Pasific Community" olkeh Australia serta gagasan Jepang mengenai pembentukan "East Asia Community".
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009