Siaran pers KBRI Beirut yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, menyebutkan, para seniman yang akan tampil dalam sendratari tersebut berasal dari Yogyakarta, dan diperkuat para staf KBRI Beirut, mahasiswa, dan prajurit TNI di UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).
Acara tersebut diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-64, pada 17 Agustus 2009.
Para penari Lebanon yang tergabung dalam Friends of Indonesia (Teman-Teman Indonesia) juga ikut berkolaborasi dalam itu.
Penampilan dimulai 8 Agustus 2009 di UNESCO Palace. Beirut mengundang sekitar 1.000 penonton dari semua kalangan di Lebanon.
UNESCO Palace merupakan balai pertunjukan berkapasitas 1.500 tempat duduk, lengkap dengan peralatan panggungnya. Tempat ini sering digunakan untuk pementasan seni-budaya, drama dan hiburan yang biasa dibawakan oleh artis tersohor dari berbagai negara.
Pada 11 Agustus 2009, tim kesenian dengan hampir 70 pemain ini akan manggung di hadapan pasukan penjaga perdamaian PBB di daerah perbatasan Lebanon-Israel.
Pada kesempatan ini, pelawak Tarzan dan teman-temannya juga akan tampil, menghibur pejuang-pejuang perdamaian yang haus humor-humor segar Indonesia.
Tempat berikutnya yang "disambangi" tim kesenian itu adalah Bachoos Temple, sebuah candi bekas reruntuhan kota kuno Romawi di kota Baalbeck, 2 jam perjalanan darat ke arah tenggara Lebanon. Di sana mereka akan manggung pada 15 Agustus 2009.
Menurut guru tari KBRI Beirut, Ahmad Maulana, persiapan "Malam Indonesia" terus dilakukan, tidak hanya latihan gerakan tarian, tapi juga terkait dengan urusan teknis menyeluruh.
Ia mengatakan, tim akan tampil penuh kejutan dalam atraksi berdurasi satu jam tersebut dengan memaksimalkan penggunaan teknologi pencahayaan dan sound system yang dipadu untuk mendukung karakter cerita tari.
"Lenggak lenggok penari Lebanon, yang terbiasa dengan gerakan tari salsa dan jenis hip-hop lainnya akan memperkaya dan menambah unsur surprise dalam pertunjukan nanti," kata Ahmad Maulana yang sebelumnya aktif di grup kesenian Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009