“Paket-paket pangan ini adalah hadiah dari masyarakat Indonesia kepada keluarga yatim dan pengungsi internal dari konflik di Somalia. Target kami ada 1.897 jiwa yang akan menerima bantuan paket pangan Ramadhan ini,” ujar Andi Noor Faradiba dari Tim GHR-ACT dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: ACT ajak masyarakat berzakat bantu penuhi kebutuhan pangan warga
Menurut dia, pandemi COVID-19 memperburuk kondisi dibandingkan tahun sebelumnya dengan harga makanan naik jelang Idul Fitri dan pandemi memberikan dampak kepada perekonomian negara yang terletak di Afrika itu.
Menurut beberapa pengungsi yang ditemui ACT di kamp pengungsian di Mogadishu selain ekonomi mereka juga sulit menjaga jarak dan menjalankan protokol kesehatan lain di kamp yang padat dengan sanitasi yang buruk.
"Kami tidak memiliki sabun untuk membersihkan tangan kami saat virus menyebar," kata Khadija Diriye, salah satu pengungsi konflik internal Somalia yang ditemui ACT di kamp tersebut.
Baca juga: ACT Lampung berikan bingkisan Lebaran untuk pejuang kemanusiaan
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Somalia terkonfirmasi memiliki 1.170 kasus positif COVID-19 dengan 52 kematian per Rabu (13/5).
Bantuan pangan yang diberikan ACT sudah disalurkan kepada ratusan keluarga untuk membantu kondisi mereka menjelang Lebaran.
"Sebagai pengungsi, tentu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka sangat sulit. Tambah sulit lagi dengan adanya virus corona. Mudah-mudahan paket ini dapat membantu mereka dalam melewati Ramadhan kali ini,” kata Faradiba dari Tim GHR-ACT.
Baca juga: ACT luncurkan gerakan "Satu Bantu Satu" atasi kekurangan pangan
Baca juga: ACT ajak umat muslim berzakat lebih awal
Baca juga: Global Zakat-ACT bantu guru honorer dan ustad terdampak pandemi corona
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020