Dengan persetujuan pencalonan oleh komite tersebut, Sotomayor menorehkan sejarah dalam peta kehidupan sosial Amerika Serikat, karena menjadi orang Hispanik pertama diangkat sebagai anggota Mahkamah Agung.
Dalam sidang di Washington, DC, itu, Komite Senat melakukan pemungutan suara dengan hasil 13-6 untuk dukungan bagi Sotomayor.
Di tengah kekompakan kubu Republikan di Senat untuk menentang pencalonan Sotomayor, satu senator Republikan asal Carolina Selatan, Lindsey Graham, "menyeberang" bergabung dengan kubu Demokrat mendukung Sotomayor.
"Saya memutuskan mendukung perempuan, yang sebelumnya tidak akan saya pilih," kata Graham.
"Pilihan Presiden Obama mencalonkan orang Latin pertama di mahkamah agung adalah hal sangat penting. Dengan keterpilihannya, Amerika Serikat berubah ke arah lebih baik," tambahnya.
Kalangan Republikan sejak semula menentang pencalonan Sotomayor, antara lain karena kekhawatiran bahwa perempuan itu, yang saat ini merupakan hakim pengadilan banding federal, akan terjebak memberi keuntungan kepada kalangan minoritas ras dan etnik.
Namun, kubu Demokrat secara kompak mendukung perempuan lulusan Princeton University dan Yale Law School itu dengan menyatakan bahwa Sotomayor adalah pribadi cerdas, memiliki karakter unggul dan riwayat hidup insipiratif.
Sotomayor lahir dari orangtua asal Puertoriko, yang pindah ke Amerika Serikat dan kemudian tinggal di kota New York.
Sotomayor lahir pada 25 Juni 1954 dan dibesarkan di kompleks rumah bersubdisi bagi kalangan menengah ke bawah di kawasan Bronx di New York.
Pencalonan Sonia Sotomayor sebagai anggota mahkamah agung diumumkan Presiden Barack Obama pada 26 Mei.
Pada 13-16 Juli, Komite Kehakiman Senat Amerika Serikat mengadakan dengar pendapat dengan Sotomayor berkaitan dengan pencalonannya tersebut.
Pengambilan sumpah Sotomayor sebagai anggota mahkamah agung --yang di Amerika Serikat disebut "associate justice atau associate judge"-- diperkirakan dilakukan dalam waktu dekat.
Menurut undang-undang Amerika Serikat, anggota dan ketua mahkamah agung dipilih oleh presiden berdasarkan atas persetujuan senat.
Anggota Mahkamah Agung berjumlah delapan orang, yang masing-masing memiliki satu suara dalam memutuskan perkara.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009