Jakarta (ANTARA News) - Bakrie Untuk Negeri (BUN) kembali menyalurkan dana pendidikan bagi korban Situ Gintung, dengan total nilai Rp 138.905.500 yang diserahkan langsung oleh pihak Bakrie di Kelurahan Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
Ketua Badan Pelaksana Harian BUN Hisyam Sulaeman secara simbolis menyerahkan bantuan kepada para siswa korban musibah Situ Gintung, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hisyam mengharapkan, agar dana bantuan itu dapat dimanfaatkan para korban Situ Gintung untuk tetap bisa menempuh pendidikan secara layak.
"Semoga dana ini bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi para korban," tutur Hisyam sambil menambahkan bahwa dana sumbangan itu berasal dari karyawan dan perusahaan kelompok usaha Bakrie.
Sebagai bentuk wujud nyata kepedulian kelompok usaha Bakrie terhadap masalah sosial sebagaimana yang diwariskan oleh pendiri Bakrie Grup, Ahmad Bakrie.
Untuk menghindari penyimpangan, maka bantuan yang diberikan itu bukan berupa uang tunai yang dikelola orangtua siswa, tapi dana akan dikelola langsung oleh sekolah terkait. Dana pendidikan diperuntukan bagi 40 siswa penerima manfaat dari 21 sekolah yang terdiri dari tingkat SD, SMP dan SMU.
Bantuan kali ini merupakan penyaluran dana tahap akhir yang dilakukan Bakrie Untuk Negeri. Penyerahan bantuan dana dan fasilitas pendidikan tahap pertama telah dilaksanakan pada 27 Mei lalu. Total bantuan pendidikan yang diserahkan sebesar Rp232.719.000 dengan jumlah penerima 94 siswa dari 24 sekolah.
Sementara itu, Duta Bakrie Untuk Negeri, Adinda Bakrie, berharap agar adanya bantuan tersebut bisa mengembalikan semangat belajar dan harapan para siswa penerima bantuan untuk menyongsong masa depan.
Menurut dia, belajar adalah kewajiban yang tidak boleh diabaikan dalam kondisi apapun. "Alhamdulillah kami telah menyalurkan semua biaya pendidikan bagi korban Situ Gintung. Semoga hal ini bisa mengembalikan kepercayaan dan harapan mereka," tutur Adinda.
Salah seorang siswa penerima bantuan, Rio Andhika (16), siswa kelas 2 MAN 11 Kebayoran Lama, Jaksel, menyambut gembira atas beasiswa yang diterimanya. Ia tak perlu lagi membayar uang biaya pendidikan Rp150 ribu per bulan. "Bantuan ini meringankan beban orang tua saya," ucap remaja yang bersama keluarganya tinggal di kompleks pengungsian Situ Gintung di Kertamukti 2 itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009