beberapa dari mereka sudah kita pulangkan
Batam (ANTARA) - Sebanyak 57 orang warga menjalani karantina di Rusun Tanjunguncang Kota Batam, karena dikhawatirkan terpapar COVID-19.
"Totalnya 57 orang, 51 laki-laki dan 6 perempuan. Semua dalam kondisi sehat, kita rutin beri warga ini vitamin, pemeriksaan suhu badan dan disiplin menggunakan masker," kata Koordinator Karantina Rusunawa Tanjunguncang, Ratna Irawati di Batam, Kamis.
Ia menjabarkan, warga yang dikarantina yaitu seorang PMI yang pulang melalui Pelabuhan Batam Centre, seorang warga Bengkong, seorang warga Batuampar, 19 PMI yang diamankan Bakamla, seorang warga Tanjungbuntung, enam orang jamaah tabligh, 4 orang warga Batam Kota, 23 orang dari Mcdermott dan seorang PMI yang diamankan aparat.
"Beberapa dari mereka sudah kita pulangkan," kata dia.
Baca juga: 11 ABK KM Kelud selesai jalani karantina di Pulau Galang
Baca juga: Pelni karantina KM Kelud setelah petugas terindikasi COVID-19
Baca juga: Gugas Batam catat 44 pasien positif COVID-19
Beberapa orang yang berada dalam karantina sudah menjalani pemeriksaan swab PCR dan masih menunggu hasilnya. Sebagian lain masih menunggu jadwal pengambilan sampel swab.
Selain itu, juga terdapat beberapa warga yang hasil swabnya negatif namun masih diinapkan di Rusun.
"Seperti jemaah tablig asal India, mereka di sana sambil menunggu kepastian kepulangan ke India melalui Jakarta,” ujarnya.
Kemudian, seorang anak yatim usia 7 tahun yang negatif swab PCR, namun tetap diinapkan di Rusun, karena seluruh kakak dan abangnya terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani isolasi di rumah sakit rujukan.
"Untuk anak ini, belum dipulangkan karena tidak ada orang di rumahnya. Tiga saudaranya masih diisolasi di RSUD Embung Fatimah dan ibunya masih di Malaysia," kata dia.
Baca juga: Batam berlakukan karantina per zona kecamatan
Baca juga: Pelaku wisata Batam sumbang perlengkapan mandi karantina COVID-19
Baca juga: 56 WNA jalani tes cepat COVID-19 di Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020