Kediri (ANTARA News) - Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru di Kediri, Jawa Timur, Selasa malam, diancam bom oleh orang tak dikenal melalui pesawat telpon yang diterima operator.
Orang tidak bertanggungjawab tersebut mengancam akan meledakkan beberapa lokasi, di antaranya mesin boiler, gilingan tebu, serta lokasi masak.
Wage, bagian satuan pengamanan (Satpam) PG Pesantren Baru, mengatakan, ia menerima telpon dari seorang perempuan dengan menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang bercampur dengan Jawa dan mengancam akan meledakkan pabrik.
Menurut Wage, perempuan tersebut sempat bertanya, apakah ada karyawan PG Pesantren Baru yang berasal dari PG Ngadirejo, namun karena tidak tahu, sehingga tak memberikan jawaban tersebut kepada si penelpon.
"Ia tersinggung dan langsung mengancam akan meledakkan pabrik begitu saya memberi jawaban tidak tahu jika ada karyawan dari PG Ngadirejo," katanya.
Ia mengatakan, pelaku teror tersebut cukup lama berbicara per telpon, hingga sekitar dua menit. Ironisnya, pelaku yang mengaku bernama Salma itu juga mengaku mempunyai jabatan di bagian jajaran direksi PTPN X.
Mengetahui mendapat teror tersebut, ia lantas melaporkan laporan itu kepada kepala keamanan pabrik, Totok dan langsung disampaikan kepada jajaran direksi. Laporan tersebut juga langsung ditindaklanjuti kepada polisi.
Petugas dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kediri, Jawa Timur serta dari Satuan Brimob Kompi I Datasemen C Kepolisian Daerah Jawa Timur juga langsung terjun ke lokasi kejadian.
Mereka melakukan penyisiran di seluruh lokasi pabrik, termasuk di bagian mesin boiler alias ketel, serta mesin masakm, yang sempat diancam akan diledakkan oleh peneror tersebut.
Dari penyisiran yang dilakukan petugas, belum ditemukan benda-benda berbahaya yang mengandung bahan berbahaya, termasuk yang mudah meledak, sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas akhirnya berjaga di lokasi pabrik.
"Kami belum menemukan benda-benda asing yang membahayakan di sekitar lokasi pabrik. Namun, kami tetap waspada dan memperketat penjagaan dilokasi," Kata Kepala Polresta Kediri AKBP Rastra Gunawan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009