Jember (ANTARA News) - Sebanyak 19 peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-23 tingkat Provinsi Jawa Timur menderita sakit dan mendapat perawatan dari tim paramedis di Stadion Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Selasa malam.

Bahkan seorang peserta yang bernama Fila asal Kabupaten Pacitan terpaksa dilarikan ke RSUD dr Soebandi Jember untuk mendapat perawatan karena sakit tifusnya kambuh.

"Belasan peserta MTQ Jatim mengeluh pusing, mual dan demam selama pembukaan MTQ berlangsung," kata salah seorang petugas medis pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Sumbersari yang bertugas di Stadion Notohadinegoro.

Menurut dia, dari 19 peserta yang dirawat, dua di antaranya kondisinya parah yakni Siti Nur Aisah asal Magetan dan Fila asal Pacitan. Siti dipulangkan ke lokasi penginapan yang sudah ditentukan panitia MTQ, sedangkan Fila langsung dibawa ke RSUD dr Soebandi Jember.

"Awalnya Fila memang menderita tifus sebelum berangkat ke Jember dan kondisinya perlahan-lahan menurun ketika mengikuti serangkaian acara pembukaan MTQ," katanya.

Ia mengemukakan, beberapa peserta yang sakit sebagian besar kelelahan karena rangkaian acara pelaksanaan MTQ yang cukup padat, bahkan ada peserta yang belum makan malam hingga tubuhnya lemas.

"Beberapa peserta yang dirawat di mobil puskesmas keliling yang ditempatkan di Stadion Notohadinegoro nampak pucat karena belum makan dan kurang minum," katanya.

Untuk itu, kata dia, petugas medis memberikan obat antibiotik sesuai dengan keluhannya untuk mengurangi rasa pusing, mual dan demam.

Salah seorang perawat yang menangani sejumlah pasien yang sakit dari peserta MTQ dan pengisi acara pembukaan MTQ, Ninuk Dwi Murni, mengatakan, ada beberapa kafilah yang kedinginan sehingga harus menggunakan selimut di dalam mobil puskesmas keliling.

"Gejala sakit yang dialami para kafilah diduga kuat karena kelelahan, padahal mereka harus berlomba pada Rabu (29/8)," katanya.

Tim medis, kata dia, meminta para kafilah untuk istirahat yang cukup dan kembali ke lokasi penginapan supaya tidak sakit lagi.

"Saya meminta para kafilah yang sakit untuk tidak memaksakan diri mengikuti acara pembukaan hingga selesai demi kesehatan mereka sendiri," katanya menerangkan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009