Pertama, kata, Direktur Investasi PT. Jamsostek, Elvyn G. Masassya di Jakarta, Selasa, rating obligasi yang akan diterbitkan PT. Pertamina (Persero) itu harus minimal kategori "A" agar proses pembeliannya dapat menguntungkan.
"Kalau (ratingnya) di bawah `A`, kami tidak mau," kata Elvyn usai penandatangan kerja sama dengan BNI dalam bidang cash management atau penyediaan layanan perbankan secara terpadu di kantor Kementerian Negara (Kemenneg) BUMN di Jakarta.
Kemudian, kata dia, faktor lain adalah tenor atau jangka waktu obligasi yang diterbitkan tersebut harus kategori menengah, bahkan kalau bisa untuk jangka panjang.
Selain itu, PT. Jamsostek juga harus mendapatkan alokasi obligasi yang memadai dari obligasi yang akan diterbitkan PT. Pertamina (Persero) tersebut.
Menurut Elvyn, rencana pembelian obligasi itu merupakan program peningkatan jumlah pemanfaatan investasi PT. Jamsostek di bidang obligasi.
Sepanjang semeter pertama tahun 2009, PT. Jamsostek berhasil mengumpulkan investasi sekitar Rp70,5 triliun yang didapatkan dari peserta perusahaan di bidang jaminan sosial tersebut.
Dari jumlah itu, sebanyak Rp33 triliun atau sekitar 47 persen dana investasi itu dimanfaatkan untuk membeli obligasi yang diterbitkan beberapa perusahaan di Indonesia.
Pihaknya ingin menambah jumlah persentase itu dari keseluruhan dana investasi yang akan dikumpulkan nantinya. "Kalau memungkinkan, 50 persen dana investasi akan dipergunakan untuk membeli obligasi," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009