Jakarta, 28/7 (ANTARA) - Peristiwa bom Mega Kuningan pada Jumat (17/8) lalu tidak mempengaruh tingkat hunian kamar (okupansi) hotel di kawasan Anyer Banten. Pasca-bom rata-rata tingakt hunian kamar hotel di sepanjang pantai Selat Sunda itu mencapai 60% hingga 70%.

     Peristiwa bom Mega Kuningan Jakarta tidak mempengaruhi pariwisata di Anyer Banten. Hasil laporan dari kalangan industri perhotelan tingkat hunian kamar hotel dari tanggal 17 Juli saat terjadi bom hingga hari Minggu 25 Juli rata-rata mencapai 60%, kata H. Ranta Suhanta, Kepala Dinas Pariwisata Prov Banten ketika menerima rombongan wartawan peserta media tour ke kawasan Anyer, Minggu (26/7).

     H. Ranta Suhanta didampingi Kepala Pusat Informasi dan Humas (Kapusformas) Depbudpar Surya Dharma dan Kepala Finansial Kontroler Hotel Mambruk Anyer Widodo menjelaskan, Anyer merupakan daerah tujuan wisata favorit bagi masyarakat dari Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Setiap liburan sekolah, hari raya, dan weekend kawasan wisata pantai di sepanjang Anyer dipadati pengunjung. Hari ini tidak kurang 12 rombongan bus dari Jakarta berlibur di Hotel Mambruk. Okupansi hotel kami mencapai 60%, khusus weekend 97 kamar sudah fully book hingga Oktober mendatang, kata Widodo.

     Kapusformas Surya Dharma mengatakan, kegiatan media tour yang difasilitasi Depbudpar hari ini merupakan bagian prosedur tetap (protap) dalam memulihkan pariwisata pasca-peristiwa bom Mega Kuningan. Untuk memulihan pariwisata pasca-bom Mega Kuningan pemerintah akan melaksanakan sembilan langkah pemulihan, kata Surya Dharma, seraya mengatakan, protap tersebut adalah media center, melakukan cek eksodus, tindakan empati, melokalisir masalah (localize the problem), menggalang komunikasi dan dukungan stakeholders nasional dan internasional, media tour/fam tour, road show, promosi pemulihan citra/media campaign, dan mendorong pelaksanaan event-event nasional, internasional serta menambah event baru.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Informasi dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009