Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB HL Gita Ariadi di Mataram, Rabu mengatakan penambahan 24 orang yang sembuh dari COVID-19 itu diketahui setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali keluar dan keduanya dinyatakan negatif. Ke-24 warga yang dinyatakan sembuh tersebut, sebut Gita, dua orang dari Kabupaten Bima, empat orang dari Kota Mataram, 11 dari Lombok Utara, dan tujuh dari Kabupaten Lombok Tengah.
"Selain pasien sembuh, pada hari ini terdapat enam warga NTB positif COVID-19," ujarnya.
Enam warga yang dinyatakan positif tersebut, kata Sekda NTB ini, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 166 sampel di Laboratorium RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark dengan hasil 151 sampel negatif, sembilan sampel positif ulangan dan enam sampel kasus baru positif COVID-19. Warga yang positif COVID-19 berasal dari Kota Mataram empat orang dan Kabupaten Sumbawa dua orang.
"Semuanya dalam kondisi baik dan menjalani karantina di daerah masing-masing," kata Gita.
Menurut Gita, dengan adanya tambahan enam kasus baru terkonfirmasi positif, 24 tambahan sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di NTB sampai hari ini sebanyak 350 orang, dengan perincian 150 orang sudah sembuh, tujuh meninggal dunia, serta 193 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," ujarnya.
Lebih lanjut, Sekda NTB menyatakan untuk populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode rapid diagnostic test (RDT), yaitu tenaga kesehatan, orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG), serta pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG) sebanyak 1.030 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil reaktif 30 orang (2,9 persen).
"Selanjutnya, sebanyak 1.753 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 100 orang (5,7 persen) reaktif, 3.272 PPTG dan OTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 548 orang (16,7 persen) reaktif, serta PPTG dan OTG perjalanan Bogor dan Jakarta diperiksa 838 orang dengan hasil 24 orang (2,9 persen) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa COVID-19," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020