Dalam laporan Reuters yang mengutip keterangan resmi CCTV, Rabu, menyebutkan perusahaan media tersebut tidak memberi ruang pada setiap tindakan yang menyinggung kepentingan nasional China.
"China Central Television membantah isu bahwa kami akan mengembalikan siaran NBA, dan menegaskan kembali sikap kami yang konsisten pada kedaulatan nasional. CCTV menangguhkan siaran pertandingan NBA pada Oktober 2019 setelah tweet Houston Rockets Daryl Morey untuk mendukung para perusuh Hong Kong."
Sebagai pemegang lisensi penyiaran NBA di China, CCTV menghentikan siaran basket liga basket terpopuler itu sejak tahun lalu, tepatnya saat petinggi klub Houston Rockets mencuit dukungan untuk pengunjuk rasa Hong Kong melalui Twitter.
Manajer Rockets Daryl Morey dalam akun Twitternya menulis dukungan aksi protes di Hong Kong, yang mengalami krisis politik selama berbulan-bulan akibat demonstrasi anti-pemerintah yang berasal dari RUU ekstradisi yang kontroversial.
Media pemerintah, termasuk CCTV, mengkritik Morey karena cuitannya, yang dicap sebagai contoh campur tangan Barat dalam upaya memicu kerusuhan dan membangkitkan sentimen anti-China. AKibatnya tidak hanya menghentikan penyiaran, CCTV juga memutuskan untuk menangguhkan segala bentuk hubungan dengan NBA.
Spekulasi bahwa CCTV akan kembali menayangkan liga NBA muncul pada hari Senin, setelah divisi bisnis NBA di China menunjuk manajemen olahraga kawakan Michael Ma sebagai kepala staf eksekutif.
Ayah Ma, Ma Guoli, adalah salah satu pendiri CCTV dan dikaitkan dengan perannya dalam memperoleh hak penyiaran NBA di China pada 1990an.
Pada hari Selasa, Ma Guoli mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasihat Asosiasi Bola Basket China.
Baca juga: Komisioner NBA bela keputusan liga lakukan tes COVID-19
Baca juga: Cemaskan wabah corona, NBA tunda peluncuran perdana liga basket Afrika
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020