Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berterimakasih atas penyambutan meriah warga Sulawesi Selatan pada kunjungan resminya di Makassar, Selasa.
Penyambutan meriah ini adalah kedua kalinya setelah mendapat apresiasi sama saat dipecat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid pada 2004.
"Saya berterimakasih. Saya selalu disambut dengan meriah kalau kalah," kata Kalla yang disambut tawa ribuan tamu yang memadati kediamannya di Jalan Haji Bau Makassar.
Kalla berterimakasih pada rakyat Sulsel yang telah memberikan dukungannnya pada Pilpres dengan menjadi penyumbang suara terbanyak untuk skala nasional. Kendati dinyatakan kalah, Kalla merasa terhormat sebab warga Sulsel masih bersatu mendukungnya.
Ia mengemukakan, meski kalah, perjuangan akan terus dilanjutkan dan tidak hanya terbatas di pilpres, namun juga pada banyak bidang pembangunan lain seperti sektor ekonomi, pendidikan dan kesejahteraan rakyat.
Mengenai pengajuan sengketa hasil suara pilpres, Kalla mengatakan, keputusan tersebut didasari niat baik agar demokrasi berjalan dengan sebaik-baiknya.
"Mari kita hargai suara rakyat, jangan suara rakyat itu bertambah atau menghilang tiba-tiba," katanya.
Keputusan menyengketakan hasil suara tersebut ditempuh demi kesejahteraan dan ketenangan rakyat agar menerka menerima hasil suara yang benar-benar bersih, katanya dalam orasi lima menit setelah bersama kerabat mengadakan doa bersama di dalah rumah.
Kedatangan Kalla di Makassar disambut prosesi adat "disompo," namun karena massa terlalu banyak maka rencana menggendong Kalla sebagai simbol penghormatan warga Sulsel urung dilakukan. (*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009