Lima, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman Senin mengatakan, dia setuju sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) diperketat dengan tujuan mendesak Iran menghentikan program nuklirnya, yang dia sebut sebagai `ancaman` dunia.

"Kami amati bahwa situasi di Iran benar-benatr ancaman besar bukan hanya bagi Israel, tapi juga bagi seluruh dunia," kata Lieberman saat berkunjung ke Peru.

Ini adalah bagian dari lawatan 10 harinya ke negara-negara Amerika Latin, dengan tujuan untuk menghadapi berkembangnya pengaruh Teheran di kawasan itu.

"Jika rezim ini berhasil menjadi kekuatan nuklir, itu adalah ancaman nyata. Kami harus menghentikan program Iran," katanya.

"Kami berpendapat, solusi terbaik adalah pengetatan sanksi-sanksi PBB dan kami harap pertemuan PBB September bisa mengubah secara nyata masalah Iran tersebut," katanya.

Israel dan negara-negara Barat mencurigai Iran, musuh bebuyutan negara Yahudi itu, berusaha memproduksi senjata-senjata nuklir di balik kedok program nuklir untuk sipilnya. Namun tuduhan tersebut dibantah keras oleh Teheran.

Iran telah menjadi subyek tiga sanksi PBB menyusul penolakannya untuk mematuhi ultimatum berkali-kali dari Dewan Keamanan PBB, agar menghentikan program nuklirnya yang sensitif itu.

Lieberman, seorang ultra-nasionalis yang merupakan bagian dari pemerintah baru Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan awal Mei, bahwa upaya-upaya yang dipimpin AS untuk membahas diselesaikannya masalah nuklir Iran, hendaknya bisa dituntaskan tiga bulan sebelum `tahapan praktek` program tersebut dilakukan.

Pada awal bulan ini, Presiden AS Barack Obama mengatakan, masyarakat internasional tak bisa menunggu dalam jangka waktu yang tak terbatas, berkaitan dengan pengembangan senjata nuklir Iran tersebut, demikian dikutip dari AFP.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009