Singapura,(ANTARA News) - Harga minyak melemah di perdagangan Asia Selasa setelah diuntungkan akhir-akhir ini dalam pertumbuhan kepercayaan bahwa ekonomi global mulai pulih dari pelemahan, kata para analis.
Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Sepatember turun 42 sen menjadi 67,96 dolar per barel.
Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman September juga mengalami penurunan 34 sen menjadi 70,47 dolar per barel.
Para analis mengatakan bahwa penurunan dalam harga minyak pada perdagangan Selasa pagi seharusnya tidak dilihat sebagai suatu pertanda kemunduran kepercayaan investor selama waktu pemulihan terutama di Amerika Serikat.
Amerika Serikat merupakan pengguna energi terkemuka dunia. Bahkan, data yang diterbitkan Senin menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di AS mencatat kenaikan 11 persen pada Juni telah menguatkan harapan bahwa ekonomi terbesar dunia itu tengah menunjukkan tanda-tanda berbalik menguat kembali (rebounding) dari resesi.
"Data mengenai kegiatan ekonomi lebih baik ketimbang yang diperkirakan dan menunjukkan kecenderungana membaik dalam ekonomi global karena penjualan rumah baru AS naik lebih dari yang diantisipasikan," kata Dariusz Kowalczyk, pimpinan strategis investasi pada SJS Markets di Hong Kong.
Median harga rumah baru yang terjual bulan lalu, 12 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Harga minyak mentah naik sekitar 10 dolar di New York selama dua pekan terakhir, didorong oleh menguatnya pendapatan dari perusahaan-perusahaan AS terkemuka serta data yang menunjukkan ekonomi mulai dalam tahap pemulihan, demikian dikutip dari AFP.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009