Kuartal III sudah enggak sabar untuk jalan-jalan karena sudah bosan di rumah, maka akan kami siapkan stimulus untuk pariwisata, restoran, transportasi. Mudah-mudahan lebih banyak di Kuartal IV-2020Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pemerintah akan mengeluarkan stimulus untuk pariwisata pada Kuartal III-2020 jika telah terjadi pergerakan ekonomi.
“Kuartal III sudah enggak sabar untuk jalan-jalan karena sudah bosan di rumah, maka akan kami siapkan stimulus untuk pariwisata, restoran, transportasi. Mudah-mudahan lebih banyak di Kuartal IV-2020,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.
Febrio mengatakan stimulus tersebut merupakan upaya pemerintah dalam memperluas konsumsi untuk kelas menengah ke atas yaitu terdiri dari diskon tiket pesawat ke destinasi wisata serta insentif pajak hotel atau restoran.
“Itu dilakukan untuk mendorong konsumsi karena tahun ini jelas di Kuartal I-2020 saja sudah tertekan cukup dalam konsumsinya,” ujar Febrio.
Febrio menuturkan tertekannya sektor pariwisata akibat pandemi COVID-19 turut mengakibatkan pertumbuhan konsumsi pada Kuartal I-2020 hanya mampu mencapai 2,8 persen dan diperkirakan akan semakin turun pada Kuartal II-2020.
Baca juga: Hadapi "New Normal", pelaku pariwisata perlu ikuti protokol kesehatan
“Ekonomi terberat di Kuartal II yaitu pariwisata berhenti, perdagangan turun tajam, dan manufaktur terganggu jadi kita harus siap-siap. Stimulus konsumsi kita harapkan mulai terjadi untuk kelas menengah yaitu pariwisata, restoran, dan transportasi,” jelasnya.
Ia menyatakan stimulus untuk pariwisata diharapkan dapat meningkatkan konsumsi lapisan masyarakat pada desil empat dan lima sebab untuk desil satu hingga tiga telah diupayakan pemerintah melalui bantuan sosial (bansos).
“Jadi bukan lagi di desil satu, dua, dan tiga karena sudah cukup banyak dialokasikan ke sana totalnya Rp65 triliun. Ini sedang dipikirkan bagaimana melakukan perluasan stimulus konsumsi ke kelas menengah,” katanya.
Febrio melanjutkan rencana pemerintah untuk memberikan stimulus pariwisata juga merupakan upaya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak tertekan lebih dalam dari 2,97 persen pada Kuartal I-2020.
“Harapannya untuk perekonomian kita tertekan pasti tertekan tapi bagaimana cara supaya tekanan itu bisa diredam semaksimal mungkin,” katanya.
Baca juga: Pengamat: COVID-19 picu pemanfatan IT lebih masif di sektor pariwisata
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020