Jakarta (ANTARA News) - Penguatan rupiah di bawah Rp10.000 per dolar AS mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) di tutup dan berakhir di atas level 2.200.

IHSG BEI ditutup naik 23,447 poin atau 1,07 persen menjadi 2.209,101, sedangkan indeks saham-saham unggulan (LQ45) menambah 5,255 poin atau 1,23 persen ke posisi 433,249.

"Rupiah yang terus menguat pertanda pemain (investor) asing terus masuk ke pasar (BEI), sehingga indeks terus menguat," kata Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krishna Dwi Setiawan, di Jakarta, Senin.

Posisi rupiah pada Senin sore ini berada di level Rp9.960 per dolar AS atau mengalami penguatan sebesar 25 basis poin (bps) dibanding penutupan sebelumnya.

Menurut Krishna, kenaikan indeks BEI tersebut didorong oleh aksi investor asing yang masih melakukan belanja saham di BEI.

"Posisi investor asing saat ini net buy (beli netto) Rp400 miliar lebih," katanya. Berdasarkan data perdagangan BEI, posisi beli investor asing mencapai Rp1,135 triliun dibanding posisi jual Rp682,198 miliar.

Namun, lanjutnya, terus masuknya investor asing ini tidak diikuti oleh investor domestik yang kurang antusias masuk pasar.

"Walaupun indeks naik, namun pasar menjemukan karena yang bergerak hanya saham-saham big cap (kapitalisasi besar), sedangkan saham second liner (lapis kedua) hanya begitu-begitu saja (tidak terlalu bergerak)," kata Krishna.

Dia mengatakan bahwa investor domestik masih trauma beberapa kejadian di dalam negeri, seperti bom Kuningan, kekacauan hasil pemilihan presiden (pilpres).

Saham yang naik pada perdagangan di BEI Senin ini sebanyak 113 jenis efek dibanding yang turun hanya 73 saham dan 78 saham tidak berubah harganya.

Transaksi yang terjadi sebanyak 88.547 kali dengan saham yang berpindah tangan mencapai 4,771 miliar lembar dan nilai Rp3,318 triliun.

Saham-saham yang mendorong indeks BEI naik diantaranya Bumi Resources yang terangkat Rp75 menjadi Rp2.125, Telkom menambah Rp250 ke posisi Rp8.800, Tambang Batubara Bukit Asam naik Rp550 ke harga Rp12.700 dan Inco menguat Rp125 ke level Rp4.300. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009