Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan, kampanye "Aku Cinta Indonesia" tidak bertujuan untuk memproteksi industri dalam negeri namun untuk mempertahankan konsumsi domestik.

"Kampanye ini sama sekali tidak bertujuan untuk melakukan proteksionisme. Ini untuk meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri dan mempertahankan konsumsi domestik," kata Mendag usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kampanye "Aku Cinta Indonesia" oleh 51 BUMN di Jakarta, Senin.

Keikutsertaan BUMN dalam kampanye itu diharapkan mendorong kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri, termasuk perusahaan swasta untuk ikut melakukan kampanye tersebut.

"Alokasi anggaran Depdag hanya sekitar Rp3 miliar, memang tidak besar karena kami tidak punya dana untuk penempatan iklan, jadi kami bekerja sama dengan BUMN," ujar Mendag.

Lewat MoU itu, BUMN diharapkan mencantumkan logo "Aku Cinta Indonesia" pada iklan produk dan jasanya, selain diminta menggunakan dana kepedulian sosialnya untuk melakukan kampanye tersebut.

"Setelah ini, kami akan mengimbau bioskop untuk menampilkan iklan `Aku Cinta Indonesia` sebelum film diputar," tuturnya.

Departemen Perdagangan yang menjadi koordinator dalam kampanye "Aku Cinta Indonesia" memproduksi materi iklan berupa logo serta materi iklan cetak dan film pendek.

"PT Garuda, Pelni, Kereta Api dan ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan) akan memutar film iklan itu dilayar mereka agar penumpang bisa melihatnya," kata Mendag.

Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil mengatakan sangat mendukung program tersebut untuk bisa meningkatkan kecintaan terhadap produk dalam negeri.

"Selama ini orang tidak sadar kalau produk kita sudah mulai baik kualitasnya. Saya minta BUMN benar-benar menggunakan kesempatan ini, menyediakan dana dan iklannya ditumpangi logo ini. Apa saja agar kampanye ini bisa efektif," ujar Sofyan. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009