Gula pasir memang belum turun seperti diharapkan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tingginya harga gula di pasaran disebabkan adanya beberapa impor yang tertunda.
"Gula pasir memang belum turun seperti diharapkan, di pasar tradisional masih Rp17.650, di pasar modern masih Rp12.500," kata Airlangga dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Rabu.
Airlangga mengatakan masih tingginya harga gula disebabkan ada beberapa impor yang tertunda jadwalnya lantaran di beberapa negara lain terjadi pembatasan akibat lockdown.
Airlangga mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, sudah ada pengalihan gula rafinasi kepada pasar.
"Tentunya diharapkan dengan pengalihan ini harga bisa ditekan ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan terkait hal tersebut," jelas Airlangga.
Adapun untuk beberapa komoditas lain, Airlangga menyampaikan terjadi stabilitas maupun kenaikan dan penurunan harga.
Harga beras medium relatif tetap sebesar Rp11.750 sementara harga beras premium Rp12.700.
Harga daging sapi masih di kisaran Rp118.000, cabe rawit Rp32.600, cabe merah Rp27.850, bawang merah Rp51.950, bawang putih Rp37.100, minyak goreng Rp12.000, minyak goreng kemasan Rp14.750, daging ayam Rp31.000 dan telur ras Rp24.000.
Baca juga: Presiden curigai ada permainan picu tingginya harga gula-bawang merah
Baca juga: PTPN XI gelar pasar murah gula untuk stabilisasi harga
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020