Tangerang (ANTARA News) - Kekeringan meluas di wilayah pantai utara (Pantura) Kabupaten Tangerang, Banten, sehingga ribuan hektar sawah di 11 kecamatan kesulitan mendapatkan air karena irigasi menyusut.
"Saat ini tercatat sudah 11 kecamatan mengalami kekeringan akibat kemarau, maka sawah petani di Pantura kesulitan air," kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, H. Hermansyah, Senin.
Sebelas kecamatan yang kekeringan itu adalah Teluknaga, Kosambi, Mauk, Sukadiri, Kronjo, Pakuhaji, Sepatan, Rajeg, Kemiri, Kresek dan Pasar Kemis. Sedangkan total areal sawah mencapai 1.500 hektar.
Padahal pekan sebelumnya kekeringan hanya melanda Teluknaga, Pakuhaji, Mauk, Sukadiri, Kronjo dan Kresek.
Kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Pakuhaji, Kronjo dan Kresek, sehingga petani terpaksa mengairi sawah dari air tadah hujan.
Walau demikian, petani di Kecamatan Sepatan, Rajeg dan Sebagian Pasar Kemis dan Mauk masih mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi karena letaknya relatif dekat dari sumber air Sungai Cisadane.
Menurut dia, kekeringan pada areal persawahan masih dapat diatasi di lokasi terparah karena petani menyedot air Sungai Cisadane mengunakan pompa, bahkan petani menggali sumur lebih dalam sekitar sawah yang lebih dulu panen.
Selama musim kemarau, Pemkab Tangerang mengirimkan air bersih lewat tanki berkapasitas 5.000 kubik untuk kebutuhan minum penduduk Pantura Tangerang.
Dia menambahkan, sejauh ini belum ada laporan mengenai kerugian petani akibat kemarau. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009