Namun dua tahun belakangan masyarakat lebih menyukai busana yang simpel dengan bahan yang nyaman.
Busana muslim dulu dan kini mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Jika lima tahun lalu orang mencari busana Lebaran yang penuh dengan payet dan terlihat mewah, kini model busana yang simpel, longgar dan berbahan adem lebih dicari.
"Tren busana muslim ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang penuh dengan payet, tapi sejak dua tahun terakhir orang-orang suka yang simpel dan nyaman. Untuk modest wear orang lebih suka uang pastel, warna alam dan deep color," ujar Vice President Fashion Wanita Category Blibli, Desey Muharlina Bungsu dalam virtual conference Blibli, Selasa (12/5).
Baca juga: 20 label dan desainer meriahkan Ramadhan Fashion Festival
Baca juga: Baju Kurta, alternatif fashion pria saat Ramadhan
Untuk tren busana muslim tahun ini, warna-warna pastel dan cerah cukup mendominasi, sebab tidak lama lagi akan memasuki masa musim panas atau summer trend sehingga baju Lebaran pun bisa digunakan untuk acara lain.
Sementara itu, Nadya Karina selaku co-founder Kami Idea mengatakan tren busana muslim Indonesia tidak bisa ditebak lantaran masyarakatnya beragam. Namun menjadi garis besar adalah bahan yang nyaman sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
"Orang Indonesia itu beragam karakternya tapi yang aku tahu Lebaran biasanya orang pengin cantik, pengin keliatan langsing dan pengin nyaman. Jadi Kami selalu memakai siluet yang hampir mirip tapi twistnya beda, paling warnanya ygang berganti tiap tahun," jelas Nadya.
Untuk jilbab, scarf dengan bentuk segi empat dan motif print yang unik menjadi tren tahun ini.
"Tren scraf bahannya foal dan berbentuk segiempat, beda dengan tahun lalu ya sekarang gayanya yang simpel-simpel, orang senang yang gayanya segiempat dan enggak macam-macam tapi print-nya lucu-lucu," kata Nadya.
Baca juga: Luna Maya hadirkan koleksi busana baru sambut Ramadhan
Baca juga: Inspirasi gaya Idul Fitri, shalwar kameez ala Kate Middleton
Baca juga: Tips berbusana lebaran ala Alika Islamadina
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020