Pelaku pemboman meledakkan rompi bahan peledak di luar tempat acara pemakaman di dekat Falluja, 50 kilometer di sebelah barat Baghdad, untuk seorang personil polisi yang tewas dalam serangan bom lain.
Hanya sehari sebelumnya, satu bom mobil di luar kantor satu partai politik di Falluja, provinsi yang kebanyakan penghuninya pengikut Sunni, Anbar, menewaskan lima orang dan melukai 21 orang lagi.
Anbar, yang pernah menjadi pusat aksi perlawanan sengit pemeluk aliran Sunni, relatif tenang sejak para tetua suku setempat mulai bekerja sama dengan pasukan Irak dan AS melawan Al-Qaeda pada 2006. Tetapi kerusuhan tampaknya telah mencuat lagi dalam beberapa pekan belakangan.
Pada Selasa, beberapa pejabat Irak mengumumkan larangan berkendaraan, tindakan langka, di seluruh Anbar, provinsi terbesar di Irak, setelah dua serangan bom menewaskan tiga orang di ibukota provinsi tersebut, Ramadi.
Sehari sebelumnya, satu ledakan menewaskan dua personil polisi di kota itu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
