Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Minggu, bencana alam itu terjadi pada Sabtu (25/7) sekitar pukul 15:30 WIB merusak 88 rumah warga di lima desa di Kecamatan Batang Merangin.
Sebelumnya, puting beliung terjadi di Kecamatan Gunung Kerinci dan Kecamatan Siulak pada Juli lalu.
Angin tersebut datang disertai hujan deras bergerak ke arah Desa Pematang Lingkung dan terus berputar ke Pasar Tamiai dan menghantam empat desa, yakni Desa Tamia, Desa Baru, Dusun Tabur Duo dan Dusun Kapuk Gedang.
Selain menumbangkan pohon-pohon, angin juga memporakporandakan 88 rumah dan bangunan rumah milik warga sekitar.
Kades Dusun Baru Bukhari menuturkan, rumah warganya yang porak poranda akibat hantaman angin puting beliung rusak berat 15 buah dan rusak ringan 15 buah, serta satu di antaranya ditimpa pohon.
Selain itu, banyak pohon tumbang yang berada sepanjang jalan desa dan depan rumah warga.
"Kencang sekali anginnya, sehingga atap rumah banyak yang terbang dibawa angin," tutur Kades.
Sementara itu di Dusun Tambuk Gedang rumah yang rusak berat 14 buah dan rusak ringan 14 buah setelah dihempas angin. Perabot rumah tangga juga banyak yang mengalami kerusakan meski tidak ada korban jiwa.
Seperti milik Bustamin, hampir 90 persen atap rumahnya diterbangkan oleh angin putting beliung dan sebagian lainnya memutus kabel listrik.
Hal yang sama juga terjadi di Dusun Pematang Lingkung, sedikitnya sembilan rumah milik warga mengalami rusak ringan, selain merusak atap rumah juga menumbangkan pohon pepohonan di jalan-jalan kiri-kanan menuju Desa Pematang Lingkung.
Secara keseluruhan angin puting beliung menerjang lima wilayah di Kecamatan Batang Merangin degan rincian 36 rumah rusak berat, lima rumah rusak tertimpa pohon dan 40 rumah lainnya rusak ringan.
Kerugian akibat bencana putting beliung ini diperkirakan sekitar Rp225 juta, kata Camat Batang Merangin Titi Rivano, ketika dihubungi.
Ia menjelaskan, khusus warga yang rumahnya rusak parah sejauh ini masih mengungsi di kediaman kerabatnya di dalam desa tersebut sambil menunggu rumahnya diperbaiki.
Pengungsian secara besar-besaran diakuinya memang tidak ada, hanya mengungsi ke sanak saudara mereka di dalam desa saja.
Bupati Kerinci H Murasman, yang mendapatkan berita tersebut didampingi PLH Depsosnaker Drs Damhar Dahlam pada Minggu pagi langsung meninjau rumah warga yang terkena musibah bencana alam angin puting beliung di lima lokasi dalam kecamatan Batang Merangin.
Murasman mengungkapkan, bencana alam ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Kabupaten Kerinci dalam kurun waktu dua bulan ini, diharapkan kepada warga tertimpa musibah dapat tabah menerima cobaan ini.
Ia meminta kepada PLH Kadis Depsosnaker untuk segera mendata warga masyarakat yang terkena musibah, sehingga bantuan yang akan diberikan tepat sasaran.
Pada tahap awal, secara simbolis Bupati menyerahkan bantuan kepada warga yang rumahnya mengalami rusak berat dan bantuan yang diberikan berupa tenda dan kebtuhan rumah tanga lainya seperti beras, mie instan, sarden dan alat dapur lainnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009