Tangerang (ANTARA News) - Kereta pengangkut batu bara KLB III jurusan Cigading, Cilegon-Bekasi yang anjlok, di perbatasan Banten -Bogor, Minggu pagi, mengakibatkan 50 bantalan rel beton patah.
Kepala Stasiun Cisauk Sutrisno mengatakan kereta batu bara KLB III anjlok di KM 40 + 050 perbatasan antara Stasiun Cisauk Kabupaten Tangerang, Banten dan Desa Karang Tengah Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat sekitar pukul 08.45 WIB, Minggu.
"Kerusakan yang diakibatkan oleh kereta batu bara yang anjlok Minggu pagi tadi menyebabkan 50 bantalan rel kereta yang terbuat dari beton patah. Kondisinya dari bantalan rel beton hancur berantakan," ujar Sutrisno kepada ANTARA di Tangerang, Minggu.
Sutrisno mengaku kereta batu bara KLB III yang membawa 20 rangkaian gerbong tersebut anjlok pada bagian gerbong paling belakang atau pada rangkaian 921 (PPWC) 227.
"Rangkaian gerbong sempat terseret sejauh 770 meter dari KM 39 + 270 hingga KM 40 + 050. Empat buah AS milik kereta mengerus dan merusak 50 bantalan rel beton dengan begitu cepat," katanya.
Ia menjelaskan, 50 bantalan rel beton yang patah tersebut masih dapat dipergunakan, namun ke 50 bantalan rel beton itu harus kembali diperbaiki.
"Senin besok (27/7) 50 bantalan rel akan diganti. Jika tidak segera diganti akan membahayakan kereta penumpang lain yang menggunakan jalur tersebut," jelasnya.
Sutrisno menyatakan, akibat anjloknya kereta batu bara KLB III terjadi penumpukan penumpang di setiap stasiun di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang selama empat jam.
Bahkan dua kereta jurusan Rangkasbitung-Jakarta mengalami penundaan hingga beberapa jam.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya terjadi penundaan keberangkatan kereta penumpang dari Jakarta-Rangkasbitung dan sebaliknya," tandas Sutrisno.
Dia mengungkapkan perjalanan kereta mulai berjalan normal pukul 13.68 WIB, setelah gerbong kereta yang anjok berhasil dievakuasi pukul 12.30 WIB.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009