Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak dua dari 185 warga Kota Yogyakarta dinyatakan reaktif dari hasil rapid test hari pertama untuk pengunjung Indogrosir dan sisanya dinyatakan non reaktif namun tetap diminta melakukan tes ulang 10 hari kemudian.
“Dua warga yang reaktif tersebut langsung diminta isolasi mandiri untuk kemudian menjalani swab,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, satu dari dua orang yang dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat tersebut berdomisili di Kabupaten Sleman meskipun memegang KTP Kota Yogyakarta, dan lainnya tetap berdomisili di Kota Yogyakarta. Penularan COVID-19 dari supermarket tersebut sudah dinilai sebagai klaster baru.
Baca juga: DIY maksimalkan uji cepat COVID-19 untuk Klaster Indogrosir
Bagi warga yang berdomisili di Kabupaten Sleman, maka proses tracing dan uji swab akan dilakukan oleh Sleman. “Kami sudah komunikasi dengan Dinkes Sleman. Sedangkan yang tinggal di Yogyakarta akan melakukan swab pada Rabu (13/5),” katanya.
Warga Kota Yogyakarta yang dinyatakan reaktif tersebut akan dijemput ambulans dan diantar ke RS Jogja untuk menjalani uji swab.
RS Jogja menyiapkan dua metode swab, yaitu swab reguler seperti yang sudah dilakukan selama ini, dan metode drive thru swab saat jumlah pasien dalam pengawasan membludak.
“Warga yang diantar dengan ambulans akan langsung masuk “chamber” lalu di-swab dan langsung diantar kembali ke tempat isolasi,” katanya.
Jika bisa melalukan isolasi mandiri di rumah, maka akan ada pengawasan dari tim home care unit dari Puskesmas setempat, tetapi bila membutuhkan ruangan isolasi yang memadai maka bisa memanfaatkan shelter yang ada.
Baca juga: Sleman lakukan RDT 1.422 pengunjung swalayan Indogrosir
Pelaksanaan rapid test untuk warga Kota Yogyakarta yang menjadi pengunjung Indogrosir periode 19 April hingga 4 Mei dilakukan selama tiga hari hingga Kamis (14/5) di seluruh Puskesmas di kota tersebut.
Hingga akhir pendaftaran online pada Senin (11/5) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 343 pengunjung mendaftar untuk mengikuti rapid test.
Sementara itu, hingga Selasa (12/5) pukul 16.00 WIB, jumlah pasien COVID-19 di Yogyakarta yang masih menjalani perawatan bertambah menjadi 16 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan yang masih dirawat sebanyak 21 orang.
Baca juga: 343 warga Yogyakarta mendaftar rapid test skrinning klaster Indogrosir
Baca juga: 1.375 orang mendaftar uji cepat COVID-19 terkait klaster Indogrosir
Baca juga: Jubir: Pengunjung Indogrosir Sleman sejak 19 April ikut rapid test
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020