Ambon (ANTARA News) - Lima orang Anak Buah Kapal (ABK) bersama sejumlah penumpang KM. Tiberias sampai saat ini belum diketahui nasibnya ketika kapal tersebut berlayar dari desa Wahai menuju Lisabata Barat, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Maluku Tengah sejak tanggal 10 Juli 2009.

"Sejauh ini aparat Kepolisian sektor Wahai bersama Polres Maluku Tengah masih melakukan pencarian sehingga nasib ABK dan penumpang kapal belum diketahui secara pasti," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanes Huwae di Ambon, Mingu.

Menurut dia, KM. Tiberias bertolak dari Wahai menuju Lisabata Barat (Malteng) sejak Jumat (10/7), namun sampai saat ini kapal tersebut beserta ABK dan sejumlah penumpang belum tiba di tempat tujuan.

"Informasi ini berawal dari laporan pihak keluarga penumpang dan ABK yang merasa khawatir dengan keberadaan kapal tersebut, sehingga mereka kemudian melaporkannya secara resmi ke Polsek Wahai 17 Juli lalu," katanya.

Berdasarkan laporan ini, Polsek Wahai melakukan koordinasi dengan Polres Maluku Tengah untuk bersama-sama melakukan pencarian, tetapi hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda apakah KM. Tiberias mengalami kecelakaan di laut atau kemungkinan singgah di tempat lain untuk menghindari badai.

Dalam laporan pihak keluarga ini juga belum disebutkan berapa banyak jumlah penumpang yang ikut dalam pelayaran dengan kapal tersebut.

"Mereka juga melaporkan keberangkatan KM. Tiberias menuju Lisabata Barat untuk melakukan perbaikan sebab kapal dalam kondisi rusak," ujarnya.

Jarak antara Wahai dengan Lisabata Barat sebenarnya tidak terlalu jauh dan kapal ini hanya membutuhkan waktu satu hari pelayaran sudah sampai ke tempat tujuan, tapi ternyata hingga saat ini belum diketahui nasib kapal tersebut bersama ABK dan penumpangnya.

Oleh karenanya, masyarakat di pesisir Pulau Seram Barat yang melihat keberadaan kapal tersebut agar melaporkannya kepada pos polisi atau dinas instansi teknis terkait yang terdekat agar tidak menimbulkan keresahan.

"Aparat kepolisian akan terus berupaya melakukan pencarian di sekitar perairan Wahai dan sekitarnya sampai ke kawasan Lisabata Barat," ujarnya.(*)

Pewarta: Ardianus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009