Yogyakarta (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang terpilih sebagai ketua Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) 2009-2014 berjanji akan menghilangkan kesan eksklusif organisasi alumni UGM terbesar di Indonesia itu.
"Kagama memiliki arti kekeluargaan. Namun, Kagama juga tidak hanya berisi keakraban antar anggota, tetapi harus memiliki peran untuk memajukan bangsa dan negara," kata Sultan HB X yang juga gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai dirinya terpilih menjadi ketua Kagama di Yogyakarta, Sabtu malam menjelang dini hari.
Menurut dia, sebagai ketua Kagama harus memiliki peran yang luas, yakni mengembangkan peran dari daerah-daerah karena daerah juga memiliki potensi yang besar.
"Kagama memiliki peran penting untuk membantu pembangunan melalui kerja sama daerah dengan pemerintah pusat," katanya.
Dalam pandangan Sultan HB X, ketua Kagama yang baik adalah pribadi yang bekerja untuk alumninya, bukan memanfaatkan nama besar Kagama untuk mengejar jabatan lain.
Ia juga berjanji untuk meluangkan waktu demi pengembangan Kagama di masa mendatang, sehingga memiliki peran yang lebih baik dalam membantu pembangunan bangsa dan negara.
Sultan HB X dikukuhkan sebagai ketua Kagama setelah mengungguli calon lain dari generasi muda yaitu Airlangga Hartanto. Sultan meraih 115 suara, sedangkan Airlangga yang anggota DPR RI itu memperoleh 75 suara.
Sebelumnya, muncul tiga nama yang maju dalam pemilihan ketua Kagama yaitu Sultan HB X, Airlangga Hartanto, serta Taufik Effendi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN).
Namun, Taufiq mundur dan mengirimkan surat tertulis yang ditandatanganinya yang menyatakan dirinya mundur untuk menghormati kesediaan Sultan HB X maju dalam pemilihan ketua Kagama.
Taufiq bahkan merelakan suaranya untuk dialihkan guna mendukung gubernur DIY ini dalam pemilihan ketua Kagama periode 2009-2014.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009