Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua dari empat perampok asal Indonesia mati ditembak polisi Malaysia setelah merampok rumah penyanyi top Malaysia, Asmawi Ani atau yang dikenal dengan Mawi, di Felda Taib, Kulaijaya, Johor Bahru.
Wakil kepala polisi Johor Bahru Jalaluddin Abdul Rahman mengatakan, dua perampok yang tertembak mati itu melarikan diri dengan mobil sedan proton Waja milik keluarga Mawi kemudian tertembak mati oleh polisi Malaysia di perkebunan Fraser pada Sabtu siang, demikian harian Utusan Malaysia, Minggu.
Dari tubuh tersangka ditemukan identitas atas nama Marwa, (30) dari Batam dan Roni Aslah, (29) dari Tanjung Pinang. Mereka sering keluar masuk Malaysia sedangkan dua perampok lainnya masih dalam pengejaran polisi karena melarikan diri secara terpisah.
Sembilan keluarga Mawi yang berada di rumah tersebut selamat, tapi Ramlah Sarlan, (64) ibunda Mawi, pemenang AFI (Akademi Fantasi) Malaysia, cedera ringan terkena parang perampok yang ingin mengambil gelang emas dari tangannya.
Mawi adalah penyanyi laki-laki paling top di Malaysia dengan penjualan album mencapai ratusan ribu copy. Keluarga Mawi berasal dari Jawa yang kemudian menetap di Johor, Malaysia, sebagai petani.
Menurut Jalaluddin Abdul Rahman, para perampok melarikan diri setelah kehadiran mereka diketahui oleh para tetangga yang mendengar jeritan keluarga Mawi. Para perampok melarikan diri terbagi dalam dua kelompok, salah satunya lari dengan mobil Proton Waja milik keluarga Mawi.
Detik-Detik Menegangkan
Ani (28), kakak Mawi, dicekik dan diancam dengan parang oleh empat perampok yang masuk rumah dengan mendongkel pintu belakang.
Ibunda Mawi yaitu Ramlah Sarlan (64) cedera ringan di jari kiri akibat terkena parang ketika salah seorang perompak coba merampas gelang emas ditangannya sedangkan Rashidah (38) yang hamil delapan bulan digetok kepalanya dengan hulu parang.
Kejadian terjadi ketika sembilan penghuni rumah itu sedang tidur ketika perompak masuki rumah mereka sekitar jam 4 pagi.
Rashidah mengemukakan, perompak melarikan dua rantai dan gelang emas, tas tangan berisi uang tunai 200 ringgit (setara Rp580.000), sebuah jam tangan dan tiga telepon genggam.
Setelah perampok kabur, adik Mawi, Asmidah (22) menghubungi polisi.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009