Jambi (ANTARA News) - Pemilihan Ketua Umum (Ketum) KONI Jambi pada Musporporv KONI ke-X, Sabtu kemarin berlangsung tegang ketika sebagian ketua cabang olahraga meminta pemilihan diulang.
Pemilihan yang semula akan menggunakan sistem centang, batal dilakukan, karena sebagian besar ketua cabang olahraga meminta pemungutan suara dilakukan dengan cara peserta menuliskan nama calon yang dipilihnya pada kertas yang kemudian dikumpulkan dan dihitung.
Setelah melalui proses musyawarah, pimpinan sidang yang diketuaai oleh Indra Armendaris memutuskan pemilihan dilakukan dengan sistem penulisan nama.
Pemungutan suara pun berlangsung, namun tiba-tiba ada beberapa ketua cabang meminta pemilihan diulang kembali.
Menurut salah satu ketua cabag olahraga, Lukman Jufri, pemilihan tersebut tidak demokratis. Sebab, pada kertas suara, tepatnya diujung kertas bagian kanan atas tertulis nomor dengan tinta warna biru.
"Saya khawatir nomor tersebut disalahgunakan untuk kepentingan salah satu calon. Untuk itu pemilihan saya minta diulang, ini sudah tidak demokratis," ujarnya.
Usulan tersebut langsung disambut setuju dan sebagian tidak setuju. Perbedaan pendapat pun kembali mencuat, sebagian peserta ingin pemungutan suara diulang dan sebagian lagi minta tetap dilanjutkan.
Untuk menenangkan ketegangan tersebut, pimpinan sidang Indra Armendaris bahkan sempat memukulkan palu sidang ke meja beberapa kali.
Setelah mendengarkan berbagai usulan dari peserta sidang, pimpinan sidang memutuskan agar nomor yang tertera pada kertas suara digunting oleh panitia sebelum dilakukan perhitungan.
"Yang jelas dalam proses pemilihan ini tidak ada tendensius apapun. Saya harap seluruh anggota bisa tenang dan mengikuti proses pemilihan dengan tertib," ujar Indra memimpin sidang.
Setelah dilakukan pengguntingan oleh panitia, akhirnya perhitungan kertas suara tetap dilanjutkan tanpa dilakukan pemilihan ulang.
Berdasarkan hasil perhitungan, calon ketua umum KONI Azrin Nurdin memeroleh 33 suara, sedangkan calon lainnya AS Budianto yang juga ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) hanya memeroleh 18 suara.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009