Palangkaraya (ANTARA News) - Musibah kebakaran kini melanda Kantor harian pagi Kalteng Post menghanguskan hampir seluruh bangunan yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Keterangan yang diperoleh di lokasi kejadian, Sabtu malam menyebutkan kebakaran dimulai sekitar pukul 19.15 waktu setempat kemudian api berkobar hingga menghanguskan bangunan yang terletak di pinggir jalan raya itu.

Bunyi sirine mobil kebakaran ditambah sinar api yang membumbung tinggi keudara membuat warga kota cantik Palangkaraya menyerbu lokasi kebakaran, ada warga yang ingin membantu regu pemadam kebakaran memadamkan api, tapi ada pula warga yang hanya sekedar ingin menyaksikan musibah tersebut.

Wakil Gubernur Achmad Diran, dan Wakil Walikota Palangkaraya Maryono berada ditempat ikut memeberikan dukungan regu pemadam kebakaran menanggulangi musibah tersebut.

"Kebakaran ini merupakan musibah bagi kita semua, pemerintah ikut bersedih terhadap musibah ini, sebab ikut mendirikan media ini" kata wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran.

Diran mengakui Kalteng Post merupakan poros utama pemberitaan di wilayah ini sehingga pemerintah akan membantu soptimal mungkin untuk mengembalikan peran media tersebut paska kebakaran nanti.

Menurut Diran dugaan sementara penyebab kebakaran ini yakni adanya konsleting arus pendek listrik, namun untuk memperkuat dugaan ini, dirinya meminta kepada Kapolres Kota Palangkaraya Achmad Alwi, yang juga ikut memantau proses pemedaman api, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Meskipun lokasi kantor Kalteng Post berada tepat di pinggir jalan namun proses pemadaman mengalami kesulitan, pasalnya, jalan dipadati masyarakat yang turut menyaksikan kebakaran ini.

Seluruh pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran ini, namun kebakaran telah melahap habis seluruh kompleks kantor Kalteng Post. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini.

Pihak kepolisian setempat terus meminta berbagai keterangan berkaitan kebakaran tersebut, dan kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009