"Hasil akhir pilpres ini adalah wujud dari sebuah demokrasi yang dibangun di negeri kita, karena pilpres ini adalah pemilihan langsung, yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia," kata koordinator Saksi Tim Pemenangan SBY-Boediono, Hajrul Malik, di Mamuju, Sabtu.
Karena itu, d ia meminta agar semua pihak yang ada diwilayah itu, menerima hasil akhir pilpres dengan lapang dada, demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dari hasil rekapitulasi penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum, SBY-Boediono meraih 73.874.562 suara (60,80 persen), Mega-Prabowo meraih 32.548.105 (26,79 persen) dan JK-Wiranto meraih 15.081.814 suara (12,41 persen).
Hajrul mengaku tetap memahami dan menilai adanya kelompok di wilayah lain yang masih melakukan penolakan terhadap hasil pilpres ini.
"Kalau ada yang menolak hasil pilpres itu adalah wajar karena itu juga merupakan dinamika politik. Wajar saja kalau itu terjadi," katanya
Namun, kata dia, penolakan yang terjadi di wilayah lain dengan menuntut dilakukannya pemilu ulang dinilai sudah sangat berlebihan.
"Itu tuntutan yang berlebihan dan sudah mengada-ada, karena tuntutan itu sudah mencedarai demokrasi dan kualitas demokrasi di negeri kita," katanya.
Menurut dia, pemilu sudah dilaksanakan secara jujur dan adil, aman dan terkendali.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009