Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Presiden Moeldoko menginginkan agar program “Sayuran bagi Rakyat” diperbanyak sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas masyarakat agar efektif memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
“Lahan harus dioptimalkan dengan tanaman yang memiliki nilai ekonomi, seperti sayuran,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa.
Ia mengapresiasi program Sayuran bagi Rakyat yang diinisiasi pegiat 10 Rumah Aman dengan memanfaatkan lahan sekitar.
Moeldoko mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk saling membantu dan bersinergi sekaligus berinovasi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Kondisi 12 WNI positif COVID-19 di Singapura stabil
“Gotong royong dan inovasi menjadi kunci penting memutus mata rantai pandemi COVID-19. Beragam bantuan bagus sebagai penopang perekonomian sementara. Pascapandemi ini, warga ke depan, harus bisa mengoptimalkan potensi yang ada di sekitarnya,” katanya.
Program Sayuran bagi Rakyat diterapkan di Sulawesi Selatan tepatnya di tiga wilayah, yakni Bantaeng, Gowa, dan Parepare berupa penyaluran paket bantuan yang dibagikan oleh Yayasan 10 Rumah Aman.
Dengan menggandeng para pegiat literasi yang tergabung dalam Serambi Baca Tau Macca sebagai member Pustaka Bergerak, disalurkan Donasi Paket Sayuran di Uluere dan Sinoa, Bantaeng, Sulawesi Selatan, sejak akhir April 2020. Komoditas sayuran yang didonasikan merupakan hasil produksi dari kebun sendiri.
“Segala potensi kami upayakan agar warga tetap mendapatkan akses makanan sehat. Sayuran dipilih karena menjadi kebutuhan vital. Warga juga hakikatnya bisa memberdayakannya sendiri. Ini jadi bagian riil kampanye ketahanan pangan. Bagaimanapun, COVID-19 banyak memberikan pembelajaran,” ungkap Founder Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka.
Baca juga: Menpan-RB perpanjang lagi masa kerja dari rumah ASN hingga akhir Mei
Aksi sosial Serambi Baca Tau Macca tersebut membagikan 50 paket sayuran berupa kol, labu siam, labu kuning, bawang putih, dan lainnya. Makanan sehat tersebut lalu dibagikan kepada warga, diantaranya para penarik becak.
“Kami juga memberikan edukasi pada warga agar mengoptimalkan potensi lahan di sekitarnya. Kondisi lahan di Indonesia sangatlah subur. Kalau bisa dimanfaatkan, tentu ada banyak keuntungan yang didapatkannya,” lanjut Nirwan.
Pendiri Serambi Baca Tau Macca Bentaeng Takbir mengatakan Donasi Paket Sayuran ini secara umum mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan kembali potensi lahan di sekitarnya.
“Pandemi ini mengajarkan pada siapa pun untuk bersikap mandiri, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok,” katanya.
Aksi penyaluran bantuan sayuran hasil kebun juga dilakukan di Desa Kanreapia, Tombolopao, Gowa, Sulawesi Selatan yang dilakukan pegiat pustaka Rumah Koran dan Kampung Sayur dan didukung Brimob Polda Sulawesi Selatan.
Aktivitas Donasi Sayuran juga didukung Rumah Baca Cinta Damai (RBCD) di Parepare yang mendorong aktivitas ketahanan pangan bersama Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) dari hasil produksi sendiri.
Selain perpustakaan dan gazebo, RBCD Parepare memang memiliki green house dengan instalasi hidroponik dan menerima bantuan peralatan kesehatan dari 10 Rumah Aman.
Baca juga: Kemensos perkuat layanan psikososial atasi dampak pandemi COVID-19
Baca juga: Menaker: Edaran THR hasil dialog bersama pengusaha dan pekerja
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020