Jakarta (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur menutup sejumlah toko karena pemiliknya melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Selasa.
"Toko yang masih buka, langsung kita tutup sementara karena memang sudah ada aturannya dan kita temukan juga pengendara tidak memakai masker dan berboncengan tiga orang," kata Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur, Badrudin di Jakarta.
Sanksi yang diberikan merujuk pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2020 tentang PSBB di DKI Jakarta.
Patroli yang dimulai dari Kantor Kecamatan Pasar Rebo itu melibatkan sekitar 300 personel Satpol PP.
Mereka menyasar sejumlah tempat usaha yang masih beroperasi, kecuali penjualan sembako dan obat-obatan di Jalan Raya Bogor, Jalan TB Simatupang, Jalan Raya Gedong dan sejumlah lokasi lainnya.
"Untuk kegiatan hari ini di Pasar Rebo kita mulai di Jalan Raya Bogor sudah tiga tempat usaha yang kita tutup dan disegel karena belum melaksanakan PSBB," katanya.
Baca juga: Satpol PP Jakpus siapkan rompi dan sapu untuk pelanggar PSBB
Baca juga: 69 lokasi di Jakarta Barat disegel karena langgar PSBBNamun khusus pengendara yang tidak bermasker, kata Badrudin, belum dijatuhi sanksi tegas. Alasannya program pembagian 20 juta masker kepada warga DKI belum sepenuhnya rampung.
"Termasuk yang tidak pakai masker belum kita tindak karena Pemda DKI belum memenuhi masker untuk masyarakatnya. Kita butuh 20 juta masker, sekarang baru 5 juta masker yang terdistribusi," katanya.
Salah satu pengusaha di Jalan Raya Bogor, Taslim mengatakan, terpaksa membuka lapak jualan helm karena harus memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Kalau tidak dagang, ya mau makan dari mana?Sembako aja belum kebagian," katanya.
Baca juga: Anies: Alasan penerbitan Pergub 41/2020 agar masyarakat disiplin
Baca juga: Penindakan terhadap pelanggar PSBB di Jakpus mulai besok
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020