Asuncion (ANTARA News) - Pertemuan puncak para pemimpin Amerika Selatan, Jumat, menghasilkan pernyataan menolak rezim sementara Honduras yang berkuasa melalui kudeta 28 Juni.

Para anggota blok perdagangan Mercosur, yang bertemu di Asuncion di Paraguay itu, dalam pernyataan bersama juga mengatakan mereka tidak akan mengakui pemilihan yang diadakan oleh pemerintah sementara tersebut.

Anggota-anggota Mercosur itu "menegaskan kembali kecaman keras mereka kepada kudeta terhadap pemerintah Honduras yang konstitusional" serta penangkapan dan pengusiran Presiden Manuel Zelaya, mereka mengatakan dalam pernyataan bersama.

Kelompok itu, tambahnya, "tidak akan mengakui pemerintah yang dihasilkan dari buntunya perintah konstitusi" di Honduras, dan "tidak akan menerima sebagai aksi sepihak yang sah yang datang dari pemerintah Honduras yang tidak sah, termasuk permintaannya akan pemilihan".

"Kudeta yang menggulingkan presiden Honduras yang konstitusional menunjukkan kepada kita kadar demokrasi Amerika Latin, yang masih rapuh," kata Presiden Paraguay Fernando Lugo pertemuan puncak ke-27 Mercosur.

Lugo juga menyampaikan harapan bahwa benua Amerika tidak akan lagi dirundung oleh "kediktatoran".

Para wakil Argentina, Brazil, Uruguay, Paraguay, Chile, Bolivia, Venezuela dan Ekuador berpartisipasi dalam pertemuan itu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009