London (ANTARA News) - Tari Rampai Aceh yang dibawakan siswa SMU yang tergabung dalam Krida Art Group (KAG) dengan gerakan yang lincah mempesona 300 penonton di Festival seni dan budaya 40ste Pikkeling di Cultureel Centre Opwijk di Kota Opwijk Provinsi Flemish Brabant, Belgia.

"Its amazing!," ungkap salah seorang penonton yang menyaksikan penampilan Krida Art Group (KAG), grup kesenian binaan Yayasan Krida Nusantara Bandung yang larut dan ikut menyanyikan lagu Vrolijke Vrienden karangan Bob Davidse, yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Belgia itu.

Sekretaris Ketiga Pensosbud/Diplik KBRI Brussels, Royhan N. Wahab. kepada koresponden ANTARA News London, Sabtu mengatakan tim kesenian Yayasan Krida Nusantara yang diketuai Ny Tuti Setiawati Sutrisno, mengikuti serangkaian festival seni dan budaya yang digelar di beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Belgia.

Selain penampilan musik angklung yang dibawakan 27 siswa SMU yang tergabung dalam KAG tersebut juga membawakan Tari Sebati Junjungan (Riau) dan Tari Rampai Aceh yang membuat decak kagum penonton atas kelincahan gerak-gerik penari muda Indonesia tersebut.

Menurut Royhan, para siswa tersebut berada sekitar tiga minggu di Eropa dan akan kembali ke tanah air selepas mengikuti beberapa festival di beberapa kota di Belgia pada tanggal 28 Juli mendatang.

Dikatakannya Walikota Opwijk Lutgarde Van Der Borght yang membuka acara festival seni dan budaya itu menyampaikan apresiasinya terhadap KAG yang unjuk kebolehan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat di Opwijk.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Dubes RI Brussel, Nadjib Riphat Kesoema yang ikut mendukung keberadaan KAG khususnya di kota Opwijk.

Para siswa yang tergabung dalam KAG tersebut menampilkan permainan angklung yang sangat apik dengan beberapa lagu yang telah dipersiapkan selama kurang lebih enam bulan sebelumnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009