Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi selama kuartal II 2009 mencapai 3,7 persen atau lebih rendah dari kuartal I yang mencapai 4,37 persen.
"Yang pasti proyeksi kita 3,7 persen dibandingkan kuartal II 2008, memang lebih rendah dibandingkan kuartal I 2009," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Depkeu, Anggito Abimanyu di Jakarta, Jumat malam.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2009 yang lebih rendah dibanding kuartal I karena dua hal, yaitu karena basis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2008 sudah sangat tinggi.
"Kalau dibandingkan dengan basis perhitungan yang lebih tinggi, maka akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi yang sekarang," katanya.
Alasan kedua, kondisi pada kuartal I cukup kondusif seperti inflasi yang turun cukup tajam menyusul penurunan harga BBM, pemberian bantuan langsung tunai (BLT), dan ekspansi fiskal lainnya.
"Pada kuartal II 2009, faktor-faktor itu sudah tidak ada lagi, persiapan pemilu legislatif juga sudah tidak ada sehingga konsumsi berkurang," katanya.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi kuartal II sekitar 3,7 persen akan disumbang oleh konsumsi yang masih kuat.
"Kita juga melihat ada kenaikan dari pertumbuhan investasi. Investasi mulai menggeliat pada kuartal II," katanya.
Menurut dia, aliran modal masuk yang kuat menjadi sumber penguatan rupiah maupun penguatan investasi asing langsung (FDI).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi setiap tiga bulan selama setahun. Untuk realisasi kuartal I 2009, BPS melaporkan realisasinya pada pertengahan Mei 2009, sementara untuk realisasi pertumbuhan pada kuartal II akan dilaporkan pada pertengahan Agustus 2009.
Sementara itu berdasar data Depkeu, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2009 mencapai 4,37 persen. Pertumbuhan itu disumbang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,84 persen, konsumsi pemerintah 19,35 persen, investasi 3,51 persen, ekspor minus 19,1 persen dan impor minus 24,1 persen.
Sebagai pembanding, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2008 mencapai 6,25 persen, kuartal II 6,42 persen, III 6,40 persen, dan IV sebesar 5,18 persen. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009