Palu (ANTARA News) - Naru (57), salah seorang korban aksi bentrokan fisik di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), akhirnya meninggal dunia di RSU Anutapura, Jumat dinihari.
Korban yang dirawat sejak Rabu (22/7) lalu itu mengalami luka serius di bagian kepala setelah dianiaya oleh salah seorang pelaku aksi bentrokan bernama Abdullah.
Selama dua hari dirawat korban mengalami koma atau tak sadarkan diri. Pada Jumat dinihari sekitar pukul 05.00, Naru menghembuskan napas terakhir, disaksikan sejumlah anggota keluarganya.
Yani, ipar korban, mengatakan Naru akan dikebumikan di TPU Pogego, Palu Barat.
Dia mengatakan kematian pamannya itu merupakan sebuah musibah yang harus dihadapi. "Kami ikhlas terhadap kematiannya, tapi kami meminta agar polisi menangani kasus ini dengan seadil-adilnya," tuturnya.
Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, pancabentrok antarwarga, pada Rabu (22/7) siang muncul kasus serupa antara warga dengan aparat kepolisian di sekitar Pasar Inpres Manonda.
Bentrok dengan aparat tersebut dipicu setelah polisi menangkap tersangka Abdullah yang terungkap menganiaya korban Naru.
Sehubungan telah berada di tangan polisi, warga menjadi marah karena tidak bisa "menghakimi" tersangka Abdullah.
Akhirnya, ratusan warga melampiaskan kemarahannya kepada aparat kepolisian yang berjaga. Akibat kejadian tesebut empat orang mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu, kayu dan benda keras lainnya.
Saat ini situasi sudah berlangsung normal, dan warga sudah tampak beraktivitas seperti sedia kala.
Namun demikian, belasan polisi masih terlihat disiagakan di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009