Tokyo (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Jepang akan menyetujui tes antigen virus corona pada hari Rabu sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah tes diagnostik yang tersedia untuk memerangi pandemi.
Hal itu diungkapkan seorang pejabat kementerian pada hari Selasa.
Fujirebio, anak perusahaan penyedia layanan uji diagnostik dan laboratorium Jepang Miraca Holdings, bulan lalu mengajukan permohonan persetujuan kepada pemerintah untuk tes antigen virus corona pertama di Jepang.
Pemerintah Jepang akan mempertimbangkan untuk mengakhiri status keadaan darurat di beberapa dari 34 prefektur, yang tidak termasuk daerah paling terdampak oleh wabah virus baru corona, sebelum berakhirnya masa darurat nasional pada 31 Mei.
Rencana itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pada sesi parlemen, Senin.
Namun, Tokyo, Osaka, dan 11 prefektur lainnya tidak termasuk di antara daerah yang bisa mengalami pelonggaran lebih awal pembatasan aturan sosial di Jepang.
"Adapun untuk 34 prefektur ... jika kami dapat memastikan jumlah kasus infeksi baru tetap stabil, pelonggaran (keadaan darurat) akan berlaku bagi banyak prefektur," kata Nishimura.
Dia menambahkan bahwa keadaan darurat dapat diimplementasikan kembali jika ada tanda-tanda lonjakan kasus baru COVID-19 setelah pencabutan status darurat.
Jepang pekan lalu memperpanjang masa keadaan darurat nasional hingga akhir Mei.
Pemerintah Jepang mengatakan akan menilai kembali situasi pada 14 Mei dan mungkin mengambil langkah-langkah pencabutan status darurat lebih awal untuk beberapa prefektur.
Sumber : Reuters
Baca juga: Jepang mungkin akhiri keadaan darurat di beberapa daerah pekan ini
Baca juga: Jepang perpanjang status darurat sampai akhir Mei
Baca juga: Jepang perangi corona dengan karantina, tikus muncul di jalanan sepi
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020