Jakarta (ANTARA News) - Produsen otomotif asal China, PT Foton Mobilindo yang menjual mobil dengan merek dagang Foton, siap bersaing merebut pasar mobil penumpang di tanah air dengan menargetkan penjualan 1.000 unit di tahun pertama.
"Kami melihat pasar otomotif Indonesia masih terbuka lebar. Kami optimis dengan pertumbuhan otomotif Indonesia," kata Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Foton Mobilindo, Frans C Harsono, di "Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009", Jakarta, Jumat.
Jika melihat pertumbuhan industri di tanah air, menurut dia, Indonesia masih cukup baik sehingga dapat menjadi pasar potensial. Tidak heran apabila produsen mobil asal China mau melebarkan sayap bisnisnya di ASEAN, dan Indonesia terpilih menjadi tempat pemasaran produknya.
Frans melihat Indonesia merupakan salah satu pemain besar otomotif di Asia selain Malaysia dan Thailand.
"Ada tiga negara yang menjadi incaran China, yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Namun Indonesia dan Thailand yang paling potensial".
Dipilihnya Indonesia bukan tanpa alasan, ujar dia. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang tingkat populasi penduduknya sangat tinggi, karena itu pasar di tanah air sangat memikat bagi produsen mobil, termasuk untuk segmen komersial.
Investasi Foton
PT Foton Mobilindo, sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil penumpang Foton, menyediakan anggaran sebesar 300.000 dolar AS untuk membangun fasilitas suku cadang bagi semua produknya di Indonesia.
Investasi ini, menurut Frans, sebagai langkah antisipasi memanjakan konsumen produk tersebut sehingga tidak perlu khawatir dengan kelangkaan suku cadang.
"Jadi boleh dikatakan untuk suku cadang Foton kita `full back up`. Sebenarnya suku cadang untuk semua produk Cina pun sangat mudah di dapat di pasar umum," lanjut Frans.
Ia sendiri merasa yakni bahwa produk Foton mampu mengisi segmen pasar mobil di tanah air, dan mampu bersaing dengan mobil-mobil lain yang lebih dulu berada di Indonesia.
"Kalau kami lihat mereka (mobil Cina) memiliki keunggulan yang lain yakni daya tahan pada kaki-kaki mobil dan mesin yang lebih bandel. Meskipun interiornya mungkin kalah dengan mobil dari negara maju," ujar dia.
Frans menambahkan bahwa pihaknya telah merakit dan memasarkan kendaraan serba guna (multi purpose vehicle/MPV) di Indonesia dengan investasi mencapai sekitar Rp100 miliar. "Saat ini kami mengimpor mobil secara terurai (completely knock down/CKD) dan melakukan perakitan di PT Gaya Motor".
Di tahun pertama (2009, perusahaan otomotif ini telah membangun jaringan distribusi yaitu dealer yang menangani penjualan, perawatan, dan suku cadang (3S) di 11 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Palembang, Pekanbaru, Medang, Banjarmasin, dan Makasar.
"Tahun ke-2 kami akan menambah menjadi 26 jaringan distribusi di sekitar kota-kota tersebut," ujar Frans.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009