"Benar ada dua yang kita isolasi karena hasil tes rapid keduanya reaktif," kata Direktur RSUD Gunungsitoli dr.Julianus Dawolo, Selasa.
Namun, kata dia, maksud dari hasil rapid test reaktif adalah rapid test menunjukkan hasil positif, tetapi belum begitu nyata untuk dinyatakan positif corona.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 di Riau capai 62 persen
"Bisa saja hasil rapid test mengarah atau gejala awal penyakit lain atau false positif karena penyakit lain," katanya.
Untuk memastikan keduanya apakah benar positif atau negatif COVID-19, RSUD Gunungsitoli akan melakukan swab (PCR) ke laboratorium Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya ada tujuh warga Desa Tagaule yang menjalani rapid test untuk memastikan apakah telah terpapar corona.
Namun hasilnya menerangkan jika lima warga yakni Cornelius Laia, Elizaba Laia, Bualazatulo Laia, Nesti Laia, Asina Zai dan Alfin Laia mengalami demam berdarah dan malaria.
Sedangkan dua warga lainnya Ferlina Bu,ulolo dan Arman Laia karena hasil rapid test reaktif, maka keduanya menjalani isolasi di RSUD Gunungsitoli mulai Senin malam.
Baca juga: Presiden minta evaluasi detil tren kasus positif baru COVID-19
Baca juga: Cegah Corona, aktivitas di Jayapura-Keerom dibatasi pukul 14.00 WIT
Pewarta: Juraidi dan Irwanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020