Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumpulkan jaksa yang pernah menangani perkara terorisme untuk diminta bantuannya terkait serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, kawasan Mega Kuningan Jakata Jumat (17/7) lalu.
Jaksa Agung Hendarman Supandji di Jakarta Jumat menyatakan, ada lima jaksa yang ikut membantu Detasemen Khusus (Densus) 88 dan mereka sudah berpengalaman dalam perkara terorisme.
"Lima jaksa yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Anti Terorisme sudah diperintahkan merapat," katanya.
Jaksa tersebut, kata dia, pernah menangani perkara terorisme, seperti kelompok Palembang.
"Mereka sudah berpengalaman, agar tidak canggung lagi (membantu kepolisian)," katanya.
Sebelumnya dilaporkan, Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Abdul Hakim Ritonga menyatakan, metode susunan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, ada persamaan dengan bom-bom sebelumnya.
Hal tersebut merupakan hasil laporan dari Satuan Tugas (Satgas) Anti Terorisme Kejagung yang dikirim untuk membantu Detasemen Khusus (Densus) 88 terkait peristiwa ledakan bom tersebut.
Jampidum menyatakan ternyata dari hasil laporan tim satgas, menemukan persamaan dalam modus peledakan yakni bom bunuh diri, ada dua mayat yang hancur.
"Satu di JW Marriott dan satu di Ritz-Charlton. Soal identitas korban, itu tugas penyelidik," katanya.
Mengenai siapa yang bertanggung jawab, kata dia, masih diselidiki oleh tim penyelidik Mabes Polri dan Densus 88.
"Sedangkan mereka (5 jaksa tergabung dalam satgas anti terorisme) sekadar memonitor apa yang terjadi," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009